Jumaat, 23 Januari 2009

Sajak: Jawapan Sebuah diari sepi

"Teman,
Di waktu awan kelabu,
hati jadi resah,
namun masa melewati barisnya tanpa menunggu
Takdir menjadikan kita hak menerima

Teman,
Tiada insan mahu dilupakan,
Jika ikhlas hati pasti dikenang ke hujung nyawa
namun cukuplah Dia sahaja menilainya

Teman,
Di hujung usia memori semalam datang mengamit rasa
sesuatu yang dilupakan terasa amat pedih
namun cukuplah Dia sahaja menilainya
cukuplah ketenangan jadi teman jalan hidup
cukuplah keredhaanNya jadi tiang kedamaian

Teman,
Percayalah sesuatu yang suci hati
tetap melahirkan keabadian, kesetiaan, dan kasih sayang
sesungguhnya, bagi Dia adalah hambanya yang paling beriman dan bertakwa..

Memerhati yang tersayang tidur

"Melihat orang yang kita sayang pada saat dia tidur...

Renungkan/lihatlah betapa sayangnya kita pada mereka...
Pernahkah anda menatap orang-orang yang anda sayang saat mereka sedang tidur? Kalau belum, cubalah sekali saja menatap mereka saat sedang tidur. Saat itu yang tampak adalah ekspresi paling wajar dan paling jujur dari seseorang.

Seorang artis yang ketika di panggung begitu cantik dan gemerlap pun akan tampak polos dan jauh berbeza jika ia sedang tidur. Orang paling kejam di dunia pun jika ia sudah tidur tak akan tampak wajah bengisnya.

Perhatikanlah ayah anda saat beliau sedang tidur. Sedarilah, betapa badan yang dulu kuat dan gagah itu kini semakin tua dan lemah, betapa rambut-rambut putih mulai menghiasi kepalanya, betapa kerut merut mulai terpahat di wajahnya.
Orang inilah yang tiap hari bekerja keras untuk kesejahteraan kita, anak-anaknya. Orang inilah, rela melakukan apa saja asal perut kita kenyang dan pendidikan kita lancar.

Sekarang, beralihlah. ...
Lihatlah ibu anda.... Hmm...kulitnya mulai keriput dan tangan
yang dulu halus membelai- belai tubuh bayi kita itu kini kasar kerana menempuhi kehidupan yang mencabar demi kita. Orang inilah yang tiap hari menguruskan keperluan kita.
Orang inilah yang paling rajin mengingatkan dan membebeli kita semata- mata kerana rasa kasih dan sayang, dan sayangnya itu sering kita salah ertikan.

Cubalah menatap wajah orang-orang yang kita cintai.. sayangi itu... Ayah, Ibu, Suami, Isteri, Kakak, Adik, Anak, Sahabat, Semuanya...

Rasakanlah sensasi yang timbul sesudahnya. Rasakanlah energi cinta yang mengalir perlahan-lahan saat menatap wajah mereka yang terlelap itu. Rasakanlah getaran cinta yang mengalir deras ketika mengingat betapa banyaknya pengorbanan yang telah dilakukan orang-orang itu untuk
kebahagiaan anda. Pengorbanan yang kadang-kadang tertutupi oleh salah faham kecil yang entah Kenapa selalu saja nampak besar.

Secara ajaib Tuhan mengatur agar pengorbanan itu akan tampak lagi melalui wajah-wajah jujur mereka saat sedang tidur. Pengorbanan yang kadang melelahkan serta memenatkan mereka namun enggan mereka ungkapkan.
Dan ekspresi wajah ketika tidur pun membantu untuk mengungkap segalanya. Tanpa kata, tanpa suara dia
berkata... "betapa lelahnya..penatnya aku hari ini".
Dan penyebab lelah dan penat itu? Untuk siapa dia berpenat lelah Tak lain adalah KITA.....

Suami yang bekerja keras mencari nafkah, isteri yang bekerja keras mengurus dan mendidik anak, juga rumah.
Kakak, adik, anak, dan sahabat yang telah menemani hari-hari suka dan duka bersama kita.

Resapilah kenangan-kenangan manis dan pahit yang pernah terjadi dengan menatap wajah-wajah mereka. Rasakanlah betapa kebahagiaan dan rasa terharu seketika menerpa jika
mengingat itu semua.

Bayangkanlah apa yang akan terjadi jika esok mereka "orang-orang terkasih itu" tak lagi membuka matanya, untuk selamanya ... "

Airmata seorang Nabi, kerana Umatnya

"Detik-detik Rasulullah SAW Menghadapi Sakaratul Maut.

Ada sebuah kisah tentang cinta yang sebenar-benar cinta yang dicontohkan Allah melalui kehidupan Rasul-Nya. Pagi itu, walaupun langit telah mulai menguning, burung-burung gurun enggan mengepakkan sayap. Pagi itu, Rasulullah dengan suara terbatas memberikan kutbah.

"Wahai umatku, kita semua berada dalam kekuasaan Allah dan cinta kasih-Nya. Maka taati dan bertakwalah kepada-Nya.” Kuwariskan dua perkara pada kalian, Al Qur'an dan sunnahku. Barang siapa mencintai sunnahku, bererti mencintai aku dan kelak orang-orang yang mencintaiku, akan masuk syurga bersama-sama aku. Khutbah singkat itu diakhiri dengan pandangan mata Rasulullah yang tenang dan penuh minat menatap sahabatnya satu persatu. Abu Bakar menatap mata itu dengan berkaca-kaca, Umar dadanya naik turun menahan nafas dan tangisnya.Usman menghela nafas panjang dan Ali menundukkan kepalanya dalam-dalam. Isyarat itu telah datang, saatnya sudah tiba.

"Rasulullah akan meninggalkan kita semua,” keluh hati semua sahabat kala itu. Manusia tercinta itu, hampir selesai menunaikan tugasnya di dunia.Tanda-tanda itu semakin kuat, tatkala Ali dan Fadhal dengan cergas menangkap Rasulullah yang berkeadaan lemah dan goyah ketika turun dari mimbar. Disaat itu, kalau mampu, seluruh sahabat yang hadir di sana pasti akan menahan detik-detik berlalu. Matahari kian tinggi, tapi pintu rumah Rasulullah masih tertutup. Sedang di dalamnya, Rasulullah sedang terbaring lemah dengan keningnya yang berkeringat dan membasahi pelepah kurma yang menjadi alas tidurnya.

Tiba-tiba dari luar pintu terdengar seorang yang berseru mengucapkan salam. "Bolehkah saya masuk?" tanyanya. Tetapi Fatimah tidak mengizinkannya masuk. "Maafkanlah, ayahku sedang demam," kata Fatimah yang membalikkan badan dan menutup pintu. Kemudian ia kembali menemani ayahnya yang ternyata sudah membuka mata dan bertanya pada Fatimah,

"Siapakah itu wahai anakku?"

"Tak tahulah ayahku, orang sepertinya baru sekali ini aku melihatnya," tutur Fatimah lembut. Lalu, Rasulullah menatap puterinya itu dengan pandangan yang menggetarkan. Seolah-olah bahagian demi bahagian wajah anaknya itu hendak dikenang.

"Ketahuilah, dialah yang menghapuskan kenikmatan sementara, dialah yang memisahkan pertemuan di dunia. Dialah malaikatul maut," kata Rasulullah,

Fatimah pun menahan ledakkan tangisnya. Malaikat maut datang menghampiri, tapi Rasulullah menanyakan Kenapa Jibril tidak ikut sama menyertainya. Kemudian dipanggil Jibril yang sebelumnya sudah bersiap di atas langit dunia menyambut ruh kekasih Allah dan penghulu dunia ini.

"Jibril, jelaskan apa hakku nanti di hadapan Allah?" Tanya Rasululllah dengan suara yang amat lemah.

"Pintu-pintu langit telah terbuka, para malaikat telah menanti ruhmu. Semua syurga terbuka lebar menanti kedatanganmu," kata Jibril.

Tapi itu ternyata tidak membuatkan Rasulullah lega,matanya masih penuh kecemasan. "Engkau tidak senang mendengar khabar ini?" Tanya Jibril lagi.
"Khabarkan kepadaku bagaimana nasib umatku kelak?"

"Jangan risau, wahai Rasul Allah. Aku pernah mendengar Allah berfirman kepadaku: “Kuharamkan syurga bagi siapa saja, kecuali umat Muhammad telah berada di dalamnya," kata Jibril.

Detik-detik semakin dekat, saatnya Izrail melakukan tugas. Perlahan-lahan ruh Rasulullah ditarik. Seluruh tubuh Rasulullah bersimbah peluh, urat-urat lehernya menegang. Jibril, betapa sakit sakaratul maut ini." Perlahan Rasulullah mengaduh. Fatimah terpejam, Ali yang di sampingnya menunduk semakin dalam dan Jibril memalingkan muka.

"Jijikkah kau melihatku, hingga kau palingkan wajahmu Jibril?" Tanya Rasulullah pada Malaikat pengantar wahyu itu.

“Siapakah yang sanggup, melihat kekasih Allah direnggut ajal," kata Jibril.

Sebentar kemudian terdengar Rasulullah memekik, kerana sakit yang tidak tertahankan lagi. Ya Allah, dahsyat sungguh maut ini, timpakan saja semua siksa maut ini kepadaku, jangan pada umatku." Badan Rasulullah mulai dingin, kaki dan dadanya sudah tidak bergerak lagi. Bibirnya bergetar seakan hendak membisikkan sesuatu. Ali segera mendekatkan telinganya. "Uushiikum bis shalati, wa maa malakat aimanuku, peliharalah shalat dan peliharalah orang-orang lemah di antaramu." Di luar pintu tangis mulai terdengar bersahutan, sahabat saling berpelukan. Fatimah menutupkan tangan di wajahnya, dan Ali kembali mendekatkan telinganya ke bibir Rasulullah yang mulai kebiruan.

"Ummatii, ummatii, ummatiii" - "Umatku, umatku, umatku"

Dan, berakhirlah hidup manusia mulia yang memberi sinaran itu. Kini, mampukah kita mencintai sepertinya? Allahumma sholli 'ala Muhammad wa baarik wa salim 'alaihi. Betapa cintanya Rasulullah kepada kita. Sahabat-sahabat muslim sekalian, marilah kita renungkan kembali pengorbanan Rasulullah kepada umatnya lainnya, betapanya cintanya Rasulullah kepada umatnya agar timbul kesedaran untuk mencintai Allah dan RasulNya, seperti Allah dan Rasulnya mencintai kita. Kerana sesungguhnya selain daripada itu hanyalah fana belaka.

Bisikan Dunia

"Tika muazzin melaungkan azan,
Remaja muslim masih berkeliaran,,
Bagaikan laungan kosong tidak bermakna,
Tidak diendahkan pendengar

Solat dikira amalan orang tua,
Dosa dan pahala bukan persoalan,
Betapa ego dan tulinya mereka,
Walaupun mengetahui kewajipannya

Tika muazzin melaungkan azan,
Pasangan belia muslim berarakan,
Melintasi sebuah rumah ALLAH,
Menyertai pesta di panggung
dan lebuh raya,
Bagaikan ianya adat yang utama,
Mati tak pernah menggerunkan mereka,
Takwa itu sesuatu yang memalukan,
Betapa butanya mereka

Tika muazzin melaungkan azan,
Muslimin-muslimah berpusu-pusu,
Ke pasar malam dan pasaraya,
Menyahut tawaran istimewa,
Bagai itulah waktu afdal berbelanja,
Akhirat begitu jauh di hati mereka,
Iman kian tipis dan pudar,
Betapa alpanya mereka

Semakin canggih penunjuk waktu,
Semakin lantang pembesar suara,
Semakin tersergam rumah-rumah ALLAH,
Namun…telah dibutakan,ditulikan oleh
“Bisikan Dunia”.

~siapakah aku ini~

kehidupan ini,
Tiada satu pun yang kekal..
kecantikan, kekayaan..
semuanya hanyalah pinjaman..

Oleh itu,
sahabat2ku..
sedarilah..
renungilah..
jangan sekali2 dikau alpa..
dengan anugerah dariNya..

Kerna..
bila2 sahaja..
ia akan hilang..
bila2 sahaja ia akan luput..
ingatlah wahai diriku dan juga sahabat2ku..

"

Umat Islam Umpama Buih

"Dunia Islam kian tercabar; dicabar dan dihina oleh musuh-musuh islam. Umat Islam tidak dapat berbuat apa-apa melihat saudara seagamanya ditindas. Hal ini sudah dapat diramal oleh Nabi Muhammad saw sejak dulu lagi, dalam hadithnya:

"Umat lain akan meratah kamu dengan rakus sebagaimana anjing-anjing yang mengelilingi hidangan makanan. Sahabat bertanya adakah kerana bilangan umat islam yang sedikit? Baginda menjawab Tidak, bahkan jumlah kamu masa itu banyak sebagaimana banyaknya buih di permukaan air banjir. Allah mengikis perasaan gerun di dalam hati musuh terhadap kamu 'al-wahan'. Sahabat bertanya apa dia wahan itu ya Rasulullah. Jawab baginda "cintakan dunia dan bencikan akhirat".

Mari kita renung sejenak tentang kebenaran sabda Rasulullah ini. Jumlah umat Islam pada hari ini mencecah lebih 1 billion, satu angka yang ramai. Mereka bertebaran di muka bumi ini; kebanyakannya tinggal di negara yang dikurniakan Allah hasil bumi yang lumayan.

Sumber ekonomi yang kukuh dan tenaga kerja yang ramai boleh menjadi aset memajukan negara dan sekaligus memartabatkan Islam sehingga disegani seantero dunia. Persoalannya ialah Kenapa faktor-faktor ini tidak dimanfaatkan? Kenapa umat Islam kini menjadi lemah dan mudah diperkotak-katikkan oleh musuh-musuh Islam? Sebaliknya musuh Islam yang mempunyai kedudukan ekonomi yang kukuh menjalankan pelbagai strategi melumpuhkan dan memporak-perandakan negara Islam.

Hasil kekayaan bumi milik negara Islam dieksploit oleh musuh Islam. Negara Iraq yang kaya dengan sumber minyak dijajah dalam pelbagai bentuk hinggakan minyak sendiri pun tak boleh dijual untuk kegunaan rakyat. Kekayaan yang mereka perolehi hasil bumi negara Islam digunakan bagi membina kilang-kilang senjata untuk membunuh umat islam.

Nabi menjelaskan punca kelemahan ini ialah wujudnya kecintaan kepada dunia mengatasi kecintaan kepada akhirat. Apabila kecintaan ini meresap dan menjadi budaya hidup umat, Allah memasukkan perasaan berani dalam hati musuh Islam dan pada masa yang sama mencabut keberanian itu dalam hati orang Islam lalu digantikan dengan perasaan penakut: takut kepada musuh Islam.

Kejatuhan Baghdad ketika diserang oleh orang-orang Mongol sepatutnya dijadikan teladan supaya peristiwa hitam ini tidak akan berulang kembali. Adakah faktor-faktor kejatuhan Baghdad mula meresap dalam masyarakat dewasa ini. Masalah rasuah sekarang semakin menjadi. Ia telah meresap dalam pelbagai organisasi kepimpinan. Keadaan begini memudahkan musuh Islam menggunakan wang ringgit untuk membeli pucuk pimpinan supaya tercapai hasrat mereka melumpuhkan umat Islam sendiri. Jika dibiarkan berleluasa bukan saja ekonomi umat islam merudum malahan negara juga turut tergadai.

Bagaimana keadaan realiti masyarakat Islam sekarang? Sudahlah ekonomi lemah ditokok pula dengan pelbagai penyakit dan gejala sosial. Bagaimana dapat membasmi keruntuhan akhlak sekiranya media massa semakin galak menonjolkan isu-isu ganas dan seks. Isu pemulihan hanya sekadar melepas batuk di tangga dan seolah-olah 'lain sakit lain pula ubat yang diberi'.

Pelancaran TV Mega dan Astro serta alat komunikasi lain bukan menjadi ubat gejala sosial dewasa ini malah menjadikannya lebih kronik. Babak-babak yang tidak sepatutnya ditonton sudah menjadi semakin lumrah dan video lucah pula dapat dibeli oleh sesiapa sahaja. Bukankah ini menjadi pemangkin ke arah gejala yang lebih dahsyat? Umat Islam kini tidak mempunyai ketahanan dan iman yang kuat untuk menangkis serangan yang hebat ini. Semua ini adalah antara strategi dan perancangan musuh Islam yang tidak akan redha terhadap perkembangan Islam selamanya. Bayangkan apa yang akan berlaku beberapa tahun lagi dengan kemunculan teknologi IT yang semakin canggih.

Firman Allah dalam Al-Quran "Orang Yahudi dan Nasrani sekali-kali tidak redha terhadap kamu buat selama-lamanya sehinggalah kamu mengikut cara hidup mereka."

Masjid kian terpinggir dengan kewujudan kilang yang banyak. Manusia lebih suka ke kilang daripada masjid. Kilang diimarahkan siang dan malam tetapi masjid menjadi lengang,cuma diimarahkan dengan karpet dan keceriaan. Bukankah ini juga perancangan musuh islam? Lantaran cinta kepada dunia sanggup menjauhi masjid dan berkejaran ke kilang.

Dalam hadith tadi, Nabi memberi 2 faktor berlakunya begini: cintakan dunia dan benci kepada mati. Umat Islam generasi pertama dulu cintakan mati kerana dapat bertemu dengan Allah segera. Oleh sebab itu bila ada panggilan jihad, mereka sukarela bergabung tenaga memerangi musuh Islam. Mereka tidak takut menghadapi mati. Sebaliknya masyarakat Islam hari ini takut kepada mati malahan mengingatkan mati pun dianggap menyekat kemajuan. Mereka takut mati kerana memikirkan dosa yang terlalu banyak dilakukan dan sedikitnya amalan pahala yang dibuat. Akhirnya semangat jihad memperjuang dan menegakkan agama Allah pudar dan terhakis.

Oleh itu, sama-samalah kita menginsafi diri dan bertaubat di atas segala keterlanjuran yang kita lakukan. Hanya dengan kembali kepada Allah, segala penyakit akan terubat, insyaallah.

Adakah anda bersyukur?

"Lafaz pujian nikmat kehidupan perlu disertai kesedaran di dalam hati

SUDAH menjadi lumrah ciptaan Allah, setiap manusia dijadikan tidak akan terlepas daripada menerima ujian walau pada saat mana sekali pun tanpa mengira tempat. Bentuk ujian diberi Allah ternyata berbeza di antara satu sama lain.

Ada manusia diuji dengan musibah dan kesusahan seperti rakan kita yang dilanda tsunami dan ancaman gunung berapi. Pada masa sama, ada di kalangan kita yang diuji dengan kemewahan dan hidup bersenang-lenang.

Kedua-dua bentuk ujian ini menuntut manusia untuk bersabar dan bersyukur. Sekiranya manusia ingkar untuk bersabar dan bersyukur, Allah mencabar golongan ini melalui sebuah Hadis Qudsi yang bermaksud: “Sekiranya Aku menguji kamu dengan kesusahan, kamu tidak mahu bersabar, dan sekiranya Aku menguji kamu dengan kenikmatan, kamu tidak mahu bersyukur, maka keluarlah kamu dari bumi dan langit Allah ini dan pergilah kamu mencari tuhan yang lain.”

Pada hakikatnya, apa saja pergolakan dan perubahan berlaku dalam hidup manusia ini tidak akan terlepas daripada dua bentuk ujian iaitu kesusahan dan kenikmatan. Sekali pandang, antara kedua-dua bentuk ujian ini, kita melihat bersabar itu lebih menuntut pengorbanan jika dibandingkan dengan bersyukur. Lazimnya manusia yang ditimpa musibah akan melalui kesusahan, keresahan, tekanan, penderitaan emosi dan jiwa bergelora. Sementara, bersyukur itu nampaknya mudah untuk dilaksanakan berbanding dengan bersabar kerana lazimnya manusia yang dilimpahi dengan kenikmatan dan kesenangan tidak mengalami tekanan dan penderitaan.

Apabila kita menyelak helaian al-Quran, ternyata andaian kita kurang tepat kerana Allah berfirman di dalam surah As-sabar’ ayat 13 yang bermaksud: “Hanya sedikit dari kalangan hamba Ku yang bersyukur”. Kenyataan Allah ini sebenarnya memberi jawapan kepada kita bahawa bersyukur itu lebih sukar dibandingkan dengan bersabar.

Bersyukur bukan semudah melafazkan ‘Alhamdulillah’ tetapi, setiap manusia yang dilimpahi nikmat bertanggungjawab untuk merealisasikan kesyukuran itu dalam semua aspek kehidupan yang meliputi setiap sendi anggota tubuhnya. Selain lidahnya tidak putus-putus melafazkan kalimah ‘Alhamdulillah’, hatinya juga perlu memperakui bahawa segala nikmat diterima itu adalah daripada Allah dan Allah boleh menarik balik nikmat itu pada bila-bila masa saja tanpa sebarang amaran.

Tanpa kesedaran hati, lafaz dilakukan oleh lidah itu tidak memberi kesan apa-apa, bahkan ‘seolah-olah’ mempersendakan nikmat yang diterima itu. rasa bersyukur itu tidak terhenti setakat pengakuan lidah dan hati saja bahkan seluruh kekuatan fizikal dan material yang ada perlu dibuktikan agar kesyukuran itu benar-benar terjelma.

Allah memberi kekayaan material, maka manusia perlu mensyukurinya dengan berbelanja pada jalan yang diredai Allah di samping membantu golongan lain yang tidak bernasib baik. Allah mengurniakan kesihatan dan kekuatan fizikal, maka ia perlu dijelmakan dengan pelaksanaan ibadat fizikal di samping mengorbankan tenaga yang ada untuk jalan kebaktian.

Tahap kesyukuran ini perlu dilalui setiap manusia yang menerima kurniaan daripada Allah, tanpa menyandarkan segala kesenangan, kemewahan, kesihatan dan sebagainya itu sebagai milik dan usaha sendiri. Justeru, pentingnya manusia memahami betapa sukarnya untuk bersyukur ini, maka Allah berfirman dalam surah Ibrahim ayat 7 yang bermaksud: “Sekiranya kamu bersyukur di atas segala nikmat yang telah Aku kurniakan, nescaya Aku akan menambah lagi nikmat Ku itu. Sebaliknya andai kata engkau kufur terhadap nikmat Ku, ingatlah sesungguhnya seksaan Ku teramatlah pedih.”

Sekiranya kita meninjau tuntutan untuk melaksanakan sabar itu, tidaklah sehebat tuntutan yang diperlukan ketika bersyukur. Lazimnya manusia yang ditimpa musibah memilih bersabar kerana mereka tidak mempunyai banyak pilihan sama ada untuk pasrah dan bersabar di atas ketentuan Allah yang menimpa mereka atau mencabar keadilan Allah. Selagi manusia mempunyai iman di dalam hati, tidak mungkin mereka menafikan keadilan Allah yang memberi musibah dan kesusahan kepada mereka.

Ternyata untuk melaksanakan syukur tidak semudah yang disangka, dan untuk melaksanakan sabar tidak sepayah yang diduga. Selagi manusia memilih untuk taat pada perintah Allah, mereka pasti mampu untuk mengimbangi tuntutan syukur dan sabar ini di dalam diri mereka.

mencintai ISLAM

Mencintai Islam,
bermakna mencintai Allah,
mencintai Nabi dan mengikuti sunnahnya.

Mencintai Islam,
bermakna sedia berkorban kerananya,
mencintai Islam,
tidak hanya di hati,
tapi direalitikan pada amal sehari-hari.

Mencintai Islam,
semata-mata kerana-Nya,
"sesungguhnya agama yang benar di sisi Allah ialah Islam ",
mencintai Islam,
dulu, kini dan selamanya,
dari rahim ibu hingga ke lubang kubur.

Mencintai Islam,
dari hidup hingga ke mati,
hidup dan mati kerana Islam.

Sombong Pusaka Iblis

"Sombong merupakan satu sifat keji yang dibenci Allah dan rasul malah oleh seluruh isi alam ini. Mengekalkan sifat sombong ertinya mengekalkan diri dalam kutukan Allah. Abu Laits Al Samarqandi meriwayatkan ; daripada Ka'bul Ahbar :
Orang yang sombong itu akan datang pada Hari Qiamat berupa orang sekecil semut, diliputi oleh kehinaan dan diberi minum "Thinatul Khabaal" yakni darah bercampur nanah daripada ahli neraka.

Sifat sombong atau ego ini hampir semua orang memilikinya , cuma sesiapa yang kuat mujahadah dan takutkan Allah sahaja berjaya mengikis sifat keji ini. Antara ciri-ciri seseorang itu ada penyakit sombong ialah:

1. Suka memperkecilkan orang lain lebih-lebih lagi orang yang dipandang hina dan lebih rendah taraf darinya.
2. Susah menerima sebarang nasihat, teguran atau kritikan daripada orang lain terutama orang di bawahnya.
3. Bermegah dengan keistimewaan anugerah Allah kepadanya, seperti cantik, berjawatan tinggi, kaya, bijak, mahsyur, dipuji orang, keturunan baik dan sebagainya.
4. Suka marah-marah kepada orang atau membentak-bentak orang di khalayak ramai.
5. rasa diri hebat, sempurna, kuat hingga membelakangkan kehebatan dan kebesaran Allah samasekali.
6. Suka bergaul dengan orang yang setaraf dengannya sahaja.
7. Pendapatnya sahaja yang betul dan mesti diterima, orang lain salah dan tidak penting.
8. Susah minta maaf dan senyum pada orang lain.
9. Tidak pernah fikir kesusahan orang , ia fikir kesenangannya sahaja.

Apakah ciri-ciri di atas ada pada kita? Kalau ada ertinya kita memiliki sifat sombong, dan kita dalam kemurkaan Allah.

Sifat sombong jika dikekalkan ia akan membinasakan hidup kita di dunia dan Akhirat. Di dunia, susah payah hidup, kita tanggung sendirian. Bila mati tidak ada seorang pun yang akan mengenang. Orang yang sombong akan dibenci ke mana sahaja dia pergi. Kalau dia seorang bos pejabat, anak-anak buah akan menjauhkan diri, jika dia pemimpin , suatu hari nanti ia akan digulingkan dan jatuh sejatuhnya.

Lihatlah pada kesudahan orang-orang yang menyombongkan diri mereka. Azazil, ketua para malaikat; kerana sombongnya dia dihalau keluar dari Syurga. Firaun ditelan Laut Merah kerana kesombongannya mencabar Allah dan mengaku dirinya tuhan. Qarun ditelan bumi bersama harta yang meilmpah ruah juga kerana sombong. Kikislah sifat sombong ini dengan berkata pada diri:
"Wahai diri...kalau kau sombong kau akan kehilangan kawan. ALlah dan Rasul dan seisi alam akan membenci mu. Hidup keseorangan seperti kera sumbang. Syaitan, firaun, Namrud, Qarun menjadi temanmu dalam Neraka. Sanggupkah kau menanggung azab siksa Neraka yang manusia dan batu menjadi bahan bakarannya? Kawah yang isinya logam cair menggelegak, akan dicelupkan dirimu ke dalamnya. Tahankah dengan siksaan itu??"

Sebagai penawar kepada sifat-sifat sombong ini , amalkan setiap hari:
1. Baca Surah Ad Dukhan
2. Selawat
3. Mengekalkan sifat kehambaan walau di mana berada.

InsyaAllah kita akan terselamat daripada sifat terkutuk itu.
Tiada gunanya kita mempertahankan sombong. Firman Allah :

"Janganlah kamu berjalan di muka bumi ini dengan sombong kerana sesungguhnya kamu sekali-kali tidak dapat menembusi bumi dan tidak akan sampai setinggi langit."
Oleh itu burui lah sifat tawadhuk; merendah diri dengan Allah.

Antara keluarga,agama dan rijal al-amir..mana satu pilihanku

ANTARA KELUARGA, AGAMA DAN RIJAL AL-AMIR…MANA SATU PILIHANKU?

Bismillahirrahmanirrahim…


Dan Tuhanmu telah berfirman ‘ Dan ingatlah ketika Luqman berkata kepada anaknya,di waktu ia memberi pelajaran kepada anaknya: “ hai anakku,janganlah kamu mempersekutukan ALLAH,sesungguhnya mempersekutukan ALLAH adalah benar-benar kezaliman yang besar .”Dan kami perintahkan manusia berbuat baik kepada dua orang ibu bapanya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah,dan menyapihnya dalam dua tahun, bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua ibu bapamu,hanya kepada-Ku lah kembalimu. Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan saya sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu,maka janganlah kamu mengikuti keduanya,dan pergaullilah keduanya dengan baik,dan ikutlah jalan orang yang kembali kepadaKu,kemudian hanya kepada-Kulah kembalimu,maka ku beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan’ (surah luqman ayat13-15)

Ayat ini betul-betul menyentuh jiwa ana. Tersepit dalam keadaan yang memaksa ana untuk membuat pilihan yang paling utama dalam hidup ana. Antara keluarga dan agama. Memilih salah satu,ana akan kehilangan satu lagi dan hakikatnya ana tidak mahu kehilangan kedua-duanya tapi demi menyelamatkan pegangan ana,ana harus membuat keputusan daripada terus terumbang-ambing begini.Biarlah ana ta’aruf dulu siapa ana dan ujian-ujian Allah yang terpaksa ana tempuhi dalam hidup ana.

Ana merupakan salah seorang annisa’ yang wujud di muka bumi Allah ini sebagai khalifahnya. Ana dilahirkan sebgai islam,keluarga ana juga islam. Ana merupakan bekas pelajar sekolah agama dan kini ana melanjutkan pelajaran peringkat pra-universiti di salah sebuah universiti terkemuka di Malaysia,universiti antarabangsa. Insya-allah,awal tahun 2006 depan,genaplah ana berumur 18 tahun. Ana miliki 4 orang adik-beradik perempuan dan keluarga ana tergolong dalam keluarga yang sederhana.

Ujian buat diri ana telah pun bermula sebelum ana dilahirkan lagi. Bukankah segala perjalanan hidup insan telah tersurat di Loh Mahfuzh? Segala-galanya telah di catatkan dan takkan di ubah melainkan annas itu sendiri yang berusaha mengubahnya. Kadang-kadang ana cemburu melihat hidup insan lain,bahagia tapi ana pasrah dengan ketentuan takdir ilahi.

Ayah ana terkena buatan orang sejak berkahwin dengan ibu ana, mungkin angkara insan yang tidak mahu melihat mereka bersatu. Keluarga ana tahu siapa puncanya tapi tidak baik sekiranya ana menuduh,cukuplah selama ini ana berhati-hati dengan mereka. Sejak itu, ibu dan ayah ana berusaha untuk berubat tapi tidak pulih sehinggalah ana berusia 9 tahun. Ketika inilah,bermulanya takdir yang membawa ana ke lembah yang sering membuatkan ana berperang dengan suasana dan perasaan.

Ketika ini,ayah ana bertemu dengan seorang guru tarekat dan dengan kuasa-Nya, alhamdulillah ayah ana makin pulih tapi ana tak sangka penamat satu cerita bermakna bermulanya cerita yang lebih memilukan dalam hidup ana. Keluarga ana mula terpengaruh dengan ajaran tarekat tersebut,yang bagi ana tidak mengamalkan ajaran islam dan syariatnya yang sebenar. 8 tahun berlalu dan tahun 2005 ini memberi ana tamparan yang hebat. Dalam tempoh 8 tahun ini,ana belajar bersabar,tabah dengan ujian ilahi apabila melihat keluarga ana makin terpesong dari landasan agama. Sakit perasaan ana apabila hanya mampu memendamkan segalanya. Ana tidak punyai kekuatan untuk menegur apatah lagi bertegang urat dengan keluarga Alhamdulillah,ana terpelihara dari turut terpesong dari agama yang amat ana cintai ini. Ana belajar syariah islamiah, quran sunnah dan bahasa arab, ana dapat bezakan mana yang hak dan mana yang batil. Ana hairan melihat annas yang tidak mempunyai masalah dari segi keluarga tetapi tidak mahu mengamalkan syariah islam yang sebenar sedangkan ana terpaksa berjuang mempertahankan iman yamg makin tipis dan hati yang kian goyah dengan ujian ini.

Tahun demi tahun berlalu,keluarga ana semakin jauh dari agama. Mereka tidak lagi mengamalkan syariat islam dalam erti kata lain keluarga ana islam pada nama kini. Mereka tidak solat,tidak puasa dan sebagainya. Tarekat itu mengajar mereka supaya berpegang pada selawat dan cara mereka sendiri untuk beribadat. Ana? Kini ana seolah-olah berada di kedudukan mualaf yang keluarga menentang untuk menjadi islam.

Demi selamatkan pegangan dan aqidah ana, ana terpaksa berpura-pura. Sikap yang paling ana benci tapi sanggup ana lakukan sekiranya itu saja jalan yang tinggal untuk ana. Ana melakukan semua ibadat secara tersembunyi. Ana solat,puasa secara sembunyi. Alhamdulillah, dengan izinNya, hati ana masih teguh dengan islam. Masih membenci kemungkaran, masih mengamalkan islam dan masih mengaku ALLAH ITU ESA.

Ana tidak mahu menjadi anak yang derhaka kepada ibu bapa tapi keadaan sering mendesak ana. Kadangkala hati ini dah putus asa. Astagfirullahilazim…tika itulah ana teringat firman Allah “ tiada seseorang pun yang putus asa dari rahmat Allah melainkan orang-orang kafir sahaja”…nauzubillahimin zalik, ana tak sanggup digelar golongan munafikin dan musyrikin apatah lagi kafirun…

Tahun 2005 ini menguji keteguhan iman ana. Ibu dan adik-beradik ana tidak lagi menutup aurat sejak ana di tingkatan 4, walaupun ana sekolah agama..mereka tidak pernah memperdulikan perasaan ana. Terus-terang, sejak itu, ana tidak lagi rapat dengan ibu ana, ibu dah makin jauh dari ana. Mungkin kerana keengganan ana untuk menurut kata mereka. Untuk apa, bukankah di dalam quran, ana di larang untuk melakukan sesuatu yang mempersendakan agama dan mempersekutukan tuhan? Dan ketika pertengahan tahun ini, ayah mengutarakan sesuatu yang lebih menekan perasaan dan jiwa ana. Ayah mula melarang ana menutup aurat.. ana hanya mendiamkan diri bila di marahi begitu tapi ana tetap tidak melakukannya. Ana pekakkan telinga. Pertama kali ana bergaduh dengan ayah, insan yang selama ini lebih rapat dengan diri ana berbanding ibu. 3 hari ana tidak bertegur sapa dengan ayah, tika itu tuhan saja yang Maha Mengerti segala-galanya tapi ana cuba tabahkan hati. Jika ini yang telah di takdirkan,ana terpaksa hadapi.

Ana tidak pernah memberitahu pada sesiapa masalah ana tapi tuhan bukakan hati ana untuk memberitahu pada kawan-kawan yang ana percayai tahun ini. Sering insan lain melihat ana gembira tapi hakikatnya hati penuh dengan luka. Tapi, Alhamdulillah, ana tidak mempunyai masalah dalam pelajaran,hikmah kebijaksaan yang Allah anugerahkan pada ana amat ana syukuri. Dari kecil sehingga kini, nama ana sebaris dengan insan-insan cemerlang yang lain. Syukur ana tidak kalah dengan emosi ana.Sering ana resah kerana tidak kuat pegangan ana, tapi sejak dibukakan hijab dan ana bermimpi pasal kaabah, hati ana kuat semula. Mimpi itu mengubah diri ana sepenuhnya. Ana semakin istiqamah dalam melakukan ibadat. Solat malam yang sering ana tinggalkan kini mula mengisi kembali ruang hidup ana. Kekuatan ana ialah Allah, Al-quran dan as-sunnah. Hanya itu yang dapat pertahankan ana dari ancaman mereka yang mahu ana meninggalkan apa yang telah di wariskan nabi. Ayah sampai pernah beritahu ana.. ‘ kalau ana tak ikut apa yang mereka pegang,ayah sanggup tak mengaku anak, sanggup untuk halau ana keluar dari rumah’ pedih hati mendengar kata-kata yang keluar dari insan tersayang. Kerana itu, ana mendiamkan diri selama ini. Mungkin kerana ana takut untuk kehilangan keluarga dan juga kerana ana ingin membalas jasa dan pengorbanan ibu dan ayah selama ini.

Perasaan ana sering tertekan sehingga kadang-kala sampai satu tahap ana amat membenci dunia. Ana terlalu rindukan kebenaran dan cinta ilahi. Ana terlalu rindukan rasulullah.
Pernah hati dan iman ana goyah sehingga fikiran ana bercelaru. Ana hilang keyakinan pada sekeliling ana,pada semua. Ana terlalu berkecamuk sehingga akal ana tidak dapat menilai mana hak dan mana batil. Syaitan semakin ingin memesongkan hati ana tapi syukur ana masih teguh berpegang kepada dua perkara : ALLAH itu esa,tiada sekutu baginya dan nabi Muhammad itu pesuruh Allah. Selama-lamanya dua kalimah ini tetap akan ana pegang selagi nyawa di kandung badan. Syukur tuhan masih sayangkan ana, tika ana keresahan di berikan ana rahmatnya, ana mendapat ketenangan melalui quran,solat dan kehadiran mereka yang boleh membantu ana,yang sentiasa berkongsi suka duka dan semangat dengan ana termasuklah seorang rijal al-amir.

Ketika berada di tingkatan 5, ana berkenalan dengan seorang rijal yang ana kagumi. Kami sekelas, dia merupakan tahfiz al-quran. Sejak ana mengenalinya, ana lebih mendekatkan diri ana pada agama, nasihatnya mengubah pandangan ana terhadap islam. Ana kagumi tingkah-lakunya terhadap agama. Tanpa sedar wujud satu perasaan melebihi batasan kawan pada dirinya tapi ana pendamkan segala-galanya sehinggalah tahun ini.
Pernah ana bertanya pada diri,layakkah ana untuk berdiri seiring dengannya??
Kata-katanya sering membuat ana terfikir…. “ al-mu’minat lil mu’min wal mu’minun lil mu’minat-wanita beriman adalah untuk lelaki beriman dan lelaki beriman adalah untuk wanita beriman. Jika ana inginkan insan yang beriman, ana juga perlu menjadi seorang yang beriman… berimankah ana selama ini sedang hidup masih dalam kegelapan,mencari-cari cahaya cinta ilahi??

Sejak tamat tingkatan 5, kami memang agak rapat dan sering menghubungi satu sama lain. Tapi ana tak pernah menunjukkan perasaan ana pada dirinya, ana rasa ana tak sesuai buat dirinya. Sering ana tertekan kerana memendam rasa,berpura-pura di depan dia. Sekali lagi ana bersikap hipokrit. Tapi ALLAH Maha Adil dan Maha Mengetahui. Sungguh agung kuasamu Tuhan… tidak ana duga dia juga memendam perasaan pada ana..pada mulanya,kami tidak mahu menjalinkan hubungah istimewa tapi tiada siapa yang boleh membohongi hati sendiri… ana ragu-ragu untuk menerima kerana ana tidak pasti sama ada dia mampu menerima keadaan keluarga ana. Perbezaan antara kami begitu ketara, dia hafiz quran,ana pula hanyalah muslimah biasa. Keluarganya begitu taat pada agama,ayahnya ustaz dan juga merupakan seorang imam,,ibunya pula berjilbat labuh sedangkan keluarga ana terpesong dari agama.. ana tidak mahu merahsiakan kisah keluarga ana darinya. Pada mulanya, ana hanya menceritakan serba sedikit pasal keluarga ana, alhamdulillah dia masih boleh terima. Tapi mungkin telah menjadi ketetapan ilahi, ketabahan ana perlu di goyahkan lagi. Seminggu sebelum bermula semester kedua tahun pertama ana belajar,ana menceritakan kesemua kisah hidup ana ketika dia sedang cuti sebelum dia juga mulakan semester ketiga untuk menghabiskan persijilan tahfiz al-quran yang dia ambil. Dua minggu berlalu, ana masih tidak menerima jawapan yang pasti tentang kami. Ana tahu dengan memberitahu segalanya,ana mengambil risiko tinggi untuk kehilangan dia dari hidup ana. Akhirnya segalanya terjawab,mungkin salah ana kerana terlalu mendesak dan mungkin juga ana tidak cukup beriman dan baik untuk bersama dengannya. Dia memberi keputusan yang ana memang dah jangkakan sebelum ana mempunyai hubungan yang istimewa dengannya. Dia rasa lebih baik kami jadi sahabat saja. Kami salah faham antara satu sama lain ketika itu sehingga menimbulkan pergaduhan. Bila ana tanya “salah ana ke kalau dia nak minta putus dari ana?” katanya “ dia bukan minta putus tapi dia minta jadi sahabat saja.baginya putus tu maknanya tiada apa-apa hubungan lansung.sahabat pun bukan.so, dia bukan minta putus cuma jadi sahabat sahaja.’

Bukankah maksudnya sama sahaja? Ana dan dia tidak lagi mempunyai hubungan istimewa. Ketika artikel ini ditulis, baru tiga hari keputusan itu diberikan. Ana sedih tapi alhamdulillah ana bukan seperti gadis-gadis lain yang begitu teruk kecewa di tinggalkan insan tersayang. Ana belajar kuatkan lagi hati ini untuk hadapi ujian Allah yang ini pula. Ana menyayanginya kerana agama,dia juga begitu tapi jodoh pertemuan di tangan tuhan. Dengan izinNya kami bersama dan dengan izinnya kami berpisah. Walau jalinan kasih kami terlalu singkat tapi ana redha. Jika kami memang di ciptakan untuk satu sama lain,insyaAllah kami akan di satukan semula pada keadaan yang lebih baik dari tika ini. Tapi sekiranya sememangnya dia bukan milik ana, ana sentiasa doakan dirinya bahagia. Semoga dia bertemu dengan jodoh yang lebih sesuai dengan dirinya. Semoga dia bertemu dengan hafizah juga. Walaupun begitu, persahabatan yang masih terjalin antara kami.tidak akan ana sia-siakan. Biarlah takdir yang menentukan segalanya.

Ada hikmah di sebalik setiap apa yang berlaku. Kini, ana tawar hati untuk menjalin kasih dengan sesiapa,bukan kerana kecewa tapi ana perlu menyelesaikan masalah keluarga ana dahulu. Ana perlu membuat keputusan dalam hidup ana secepat mungkin. Ana menghargai rijal al-amir itu yang walaupun kini hanya bergelar sahabat pada ana, tapi masih sudi berkongsi suka duka dengan ana.

Ana cuma mampu berdoa supaya dipeliharakan iman ana dan ditabahkan menghadapi setiap ujian ilahi ini. Kehilangan satu demi satu insan yang ana sayangi amat memeritkan hati.tapi jika sekiranya ini merupakan bukti cinta ilahi terhadap diri ana, akan ana tempuhinya dengan redha.. ‘ janganlah KAU pesongkan hatiku setelah KAU memberi petunjuk kepadaku TUHAN’

Pinta ana, doakan ana mampu pelihara agama ini,pegangan ana ini dan doakan ana tidak terpedaya dengan bisikan syaitan yang makin cuba melemahkan diri ana…
Semoga suatu hari ana mampu menjadi muslimah solehah dalam erti kata yang sebenarnya..semoga tuhan mengampunkan segala dosa-dosa ana dan keluarga ana..semoga dibukakan kembali pintu hati keluarga ana terhadap islam yang sebenar…

Dengan kuasa Allah, tiada yang mustahil dalam dunia ini..semoga Allah perkenankan permintaan ana ini..Insya Allah. Amin..Ya Robbul Alamin

Tabarruj wanita...check it out!

"Tabarruj...check this out....
Wahai Ukhti Muslimah ..!

Kemusykilan kaum wanita yang terjadi pada
zaman sekarang ini adalah tentang cara berhias
mereka, senang berkumpul dan mengerjakan hal-
hal yang tidak berguna di pusat-pusat keramaian.
Semua itu merupakan perbuatan yang dilarang
oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala dan Rasul-Nya.
Yang dimaksud dengan wanita yang senang
memamerkan perhiasannya adalah seorang wanita
yang senang menampakkan diri di hadapan lawan
jenisnya dengan segala keindahan yang
mengundang perhatian. Misalnya dengan
pakaiannya, ucapannya, cara berjalannya maupun
semua sikap yang mendatangkan laki-laki terpikat
kepadanya.

Allah Subhanahu wa Ta'ala telah berfirman.
"Artinya : Dan janganlah kamu berhias dan
bertingkah laku seperti orang-orang jahiliyah yang
dahulu".

Mujahid mengatakan. "Wanita yang keluar rumah
yang berjalan dihadapan laki-laki yang bukan
muhrimnya telah bertabarruj (bersolek) dengan
tabarruj jahiliyah.

Tabarruj adalah menampakkan keelokan tubuh dan
kecantikan wajah berikut pesonanya. Atau seperti
kata Imam Bukhari. "Tabarruj" adalah perbuatan
wanita yang memamerkan segala kecantikan
miliknya. Sedangkan Qatadah berkata. "Kaum
wanita memiliki kesenangan berjalan-jalan dan
sikap genit, dan Allah Azza wa Jalla melarang
semuanya itu".

Untuk menjaga masyarakat dari bahaya ini,
menjaga tubuh wanita dari tindak kejahatan,
menjaga mereka supaya tetap punya rasa malu
dan kehormatan dan demi menghindarkan jiwa
kaum laki-laki agar jangan sampai tertipu serta
tersungkur dalam kenistaan, maka Allah melarang
wanita dari menampakkan perhiasannya, Firman
Allah.
"Artinya : Katakanlah kepada wanita-wanita yang
beriman, 'Hendaklah mereka menahan
pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan
janganlah mereka menampakkan perhiasannya,
kecuali yang biasa nampak daripadanya. Dan
hendaklah mereka menutupkan kain kerudung ke
dadanya, dan janganlah menampakkan
perhiasannya, kecuali kepada suami mereka, atau
bapak mereka, atau bapak suami mereka, atau
putra-putra mereka, atau putra-puteri suami
mereka, atau saudara-saudara mereka, atau putra-
putra saudara perempuan mereka, perempuan-
perempuan (sesama Islam), hamba sahaya yang
mereka miliki, pembantu laki-laki yang tidak
mempunyai keinginan, anak-anak yang belum
mengerti melihat aurat perempuan. Dan janganlah
menghentakkan kakinya supaya diketahui
perhiasan-perhisannya yang tersembunyi. Dan
taubatlah kamu sekalian kepada Allah hai orang-
orang yang beriman supaya memperoleh
keberuntungan".

Ingatlah wahai wanita Muslimah, akan firman
Allah "Dan janganlah menampakkan
perhiasannya". Perlu diketahui bahwa perhiasan
itu tidak tertentu pada satu bagian anggota tubuh
atau pakaian. Ayat tersebut secara tegas
menunjukkan bahwa setiap anggota tubuh bisa
jadi merupakan perhiasan dan sumber dari
timbulnya rangsangan dan wanita yang
bertaqwalah yang dapat menghargai hal itu, karena
alasan takut pada siksa dan murka Allah.
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, dia
menceritakan, Rasullah Shallallahu 'alaihi wa
sallam telah bersabda.
"Artinya : Ada dua kelompok penghuni neraka
yang belum pernah aku melihatnya, yaitu : Suatu
kaum yang bersamanya cambuk seperti ekor sapi
yang digunakan untuk mencambuk orang-orang,
dan wanita-wanita berpakaian tetapi telanjang,
genit, kepalanya seperti punuk unta yang miring,
mereka tidak akan masuk surga, tidak juga
mencium bau surga, sesungguhnya bau surga
tercium dari jarak ini dan itu".

Saudariku, perhatikanlah ancaman yang sangat
menyeramkan dan juga adzab yang pedih itu bagi
wanita yang merasa bangga dengan
kecantikannya di hadapan laki-laki yang bukan
muhrimnya. Sejenak dia tampak bahagia dan
gembira, padahal di akhirat kelak, perbuatan itu
merupakan salah satu faktor diharamkannya
masuk surga, dan sebaliknya akan dimasukkan ke
dalam neraka.

Semoga Allah senantiasa memberikan ampunan
kepada Anda, Saudariku, atas kekhilafanmu
memperlihatkan perhiasan di hadapan laki-laki
yang bukan muhrim Anda, baik itu berupa
kesengajaan tidak mengenakan hijab yang telah
ditetapkan syari'at maupun dengan memakai
wangi-wangian pada setiap kali keluar rumah
supaya mereka mencium baunya. Sesungguhnya
semua itu akan mendatangkan siksaan pada hari
kiamat kelak.

Disalin dari buku 30 Larangan Bagi Wanita, oleh
Amr Bin Abdul Mun'in, terbitan Pustaka Azzam -
Jakarta.

"

Nasihat ulama' kepada puterinya..........

"Wahai puteriku….Demi Allah, apa yang dikhayalkan oleh pemuda ketika dia melihat gadis ialah gadis itu bertelanjang dihadapannya tanpa pakaian.


Nasihat Syeikh Ali Tantawi kepada semua muslimat

Kepada Puteriku

Wahai puteriku..saya seorang bapa yang sedang memasuki usia lima puluh tahun

Usia muda telah saya lewati saya tinggalkan kenangan, impian, amunan-lamunan dengan segala ujian-ujian dunia. Dengarlah ucapan dan kata-kataku. Ucapan-ucapan haq yang saya sampaikan secara jelas dan mudah.

Wahai puteriku….banyak saya menulis, sering juga saya menyeru dan mengajak umat untuk menegakkan akhlak, menjunjung budi pekerti mulia, membanteras segala bentuk kerosakan jiwa dan mengendalikan nafsu syahwat untuk melawan dan membanteras keruntuhan moral.

Semua itu berterusan saya sampaikan. saya tulis dan khutbahkan…..sehingga pena yang saya gunakan menjadi tumpul dan lidahku kelu. Namun tetap tiada hasil yang saya perolehi Kemungkaran tetap berleluasa tanpa kita mampu untuk membanterasnya.

Di setiap pelusuk negara perbuatan mungkar terus kita temui, semakin banyak dalam pelbagai bentuk Wanita semakin berani dan tidak malu-malu untuk membuka auratnya. Tubhnya ditonjol-tonjolkan, pergaulan bebas muda-mudi bertambah menjolok. Semua itu bergerak melanda negara demi negara, tanpa satu negara Islam yang mamu mengelak.

Sebagai contoh negara Syria yang terkenal dengan keserasian akhlak yag sangat ketat menjaga kehormatan diri dengan menutup auratnya, sekarang masyaALlah!Para wanitanya berpakaian terbuka mempertontonkan lengan dan paha, punggung dan dada. Kita gagal, dan saya kira kita tidak akan berjaya. Tahukah engkau apa penyebabnya?

Sebabnya ialah sehingga hari ini kita belum menemui pintu ke arah pemulihan dan kita tidak tahu jalannya

Wahai puteriku, pintu pemulihan ada di hadapanmu. Kunci pintu itu ada di tanganmu. Jika engkau yakin padanya dan engkau berusaha unuk memasuki pintu itu, maka keadaan akan berubah menjadi baik.

Engkau benar puteriku, bahawalah kaum lelakilah yang mula mula melangkah menempuh jalan dosa bukan wanita. Tetapi ingat, bahawa tanpa kerelaanmu dan tanpa kelunakan sikapmu, mereka tidak akan berkeras melangkah laju. Engkaulah yang membuka pintu kepadanya untuk masuk.

Engkau berkata kepada pencuri : “Silakan masuk”…dan setelah engkau kecurian barulah engkau tersedar. Ketika itu barulah engkau berteriak ..”tolong….tolong...saya kecurian.”

Seandaiya engkau tahu bahawa lelaki itu adalah serigala dan engkau adalah kambing, pasti engkau akan lari seperti larinya kambing dalam ancaman cengkaman serigala.

Sekiranya engkau sedar, bahawa semua lelaki adalaj pencuri, pasti engkau akan berhati hati dan sentiasa menjaga diri seperti waspada seorang yang kikir terhadap pencuri.

Jika yang dikehendaki oleh serigala dari kambing adalah dagingnya, maka yang diinginkan lelaki adalah lebih daripada itu. Lelaki meinginkan lebih dari sekadar kambing……dan bagimu lebih buruk daripada kematian kambing itu.

Lelaki menghendaki yang paling berharga darimu…iaitu harga diri dan kehormatanmu. Nasib seorang gadis yang diragut kehormatannya lebih menyedihkan daripada nasib seekor kambing yang dimakan serigala.

Wahai puteriku….Demi Allah, apa yang dikhayalkan oleh pemuda ketika dia melihat gadis ialah gadis itu bertelanjang dihadapannya tanpa pakaian.

saya bersumpah lagi: “Demi Allah, jangan percaya terhadap kata kata sebahagian lelaki, bahawa mereka memandangmu kerana akhlak dan adab. Berbicara denganmu seperti sahabat dan apabila mencintaimu hanyalah sebagai teman akrab”. Bohong …bohong …demi Allah dia berbohong. Seandainya engkau mendengar sendiri perbualan antara mereka, pasti engkau takut dan ngeri.

Tidak akan ada seorang pemuda melontarkan senyumannya kepadamu berbicara dengan lembut dan merayu, memberikan bantuan dan layanan kepadamu, kecuali akan ada maksud-maksud tertentu. Setidak-tidaknya isyarat awal bagi dirinya bahawa itu adalah langkah awal.

Apakah sesudah itu puteriku?
Renungkanlah!


ni lah the continuation of that article......hope that u guys can benefit from it..share it with others k


Kamu berdua bersama-sama berasmara, menikmati kelazatan yang hanya sebentar kau rasakan….sesudah itu, dia lupa dan pergi meninggalkan engkau. Dan engkau..akan merasakan pahitnya daripada pertemuan yang sebentar itu untuk selama-lamanya. Dia pergi dengan diam-diam meninggalkanmu, mencari mangsa baru untuk dirayu dan diterkam lagi kegadisannya Sambil dia mencari dan menikmati mangsa baru engkau perlahanlahan merasakan sesuatu ayng berat menganjal di perutmu.

Engkau sedih dan muram
Engkau bingung dan gelisah. Lelaki yang membesarkan perutmu itu tidak dituntut atau dihukum oleh masyarakat yang zalim, bahkan…..diberi keampunan dan dibiarkan bebas dengan alasan: “Dia yang dahulunya sesat, tetapi sekarang sudah insaf”.

Tapi engkau……?

Engkau akan terus kecewa dan terus dihina sepanjang usiamu. Masyarakat tidak akan mengampuni dosamu.

Seandainya ketika dia mula merayumu, engkau tolak dengan sikap yang tegas……Engkau alihkan pandanganmu dari pandangannya……seandainya sikapmu itu tidak menghentikan usahanya dan malah bersikap lebih biadap dengan mengucapkan kata yang jelik dan menggunakan tangannya, cepat-cepat engkau gunakan tanggalkan kasutmu dan pukullah kepalanya……kalau engkau lakukan itu, pasti semua orang yang ada di sekitar itu akan serentak menolongmu.

Sesudah itu ……….Dia akan ngeri mengganggu wanita terhormat di jalan.

Wahai puteriku…….

Lelaki yang baik dan soleh akan datang kepadamu, dengan segala kerendahan hati, memohon kemaafan, menawarkan kepadamu hubungan yang halal dan terhormat. Dia akan datang meminang dan mengahwinimu.

Seorang gadis betapapun tinggi kedudukannya, betapapun banyak hartanya, betapapun hebat kebenaran dan pengaruhnya, dia pasti mempunyai cita-cita: “mencapai kebahagiaan yang tinggi iaitulah bersuami menjadi isteri yang solehah terhormat dan ibu rumahtangga yang baik.”

Cita-cita seperti ini pasti diharapkan oleh semua wanita tak kira samaada dia seorang ratu,keluarga raja, bintang filem Hollywood ataupun wanita biasa.

aku mengenali dua orang sasterawati dari mesir dan syria. Kedua-duanya bergelar tokoh. Ilmunya dikagumi kekayaannya melimpah ruah, tinggi kedudukan dan kehormatannya Kedua0duanya telah kehilangan suami, namun………….tiba-tiba hilang keseimbangan akalnya…….dan menjadi gila. Tak perlu aku sebutkan namanya, pastinya semua orang mesir dan syria sudah mengenalinya.

Perkahwinan adalah cita-cita paling tinggi bagi wanita. Jawatan wanita yang tinggi sama ada sebagai anggota perlimen, menteri atau bahkan sebagai presiden, tahapnya tetap berada di bawah perkahwinan.

Lelaki, pada dasarnya akan mencari wanita terhormat dan bukan wanita jalang atau yang rosak akhlaknya. Seandainya seorang lelaki bertunang dengan wanita yang baik tetapi wanita itu tiba-tiba berubah akhlaknya, menyeleweng dan masuk ke dalam perangkap nista pasti dengan segera lelaki itu akan pergi meninggalkannya. Dia akan tegap melangkah keluar.

Lelaki yang baik, pasti tidak rela melihat anaknya keluar dari rahim ibu yang keji dan apatah lagi untuk membesarkan dan memelihara anaknya.

Seorang pemuda jalang yayng bejat dan menjijikkan, apabila tidak mendapati mangsa gadis yang mahu mengorbankan kehormatan dirinya di bawah tapak kakinya dan menjadi alat permainannya……dan apabila dia juga tidak memperolehi wanita pelacur atau gadis lalai yang rela dengan agama syaitan dan iblis serta mengikut syariat binatang. Pasti dia akan mencari jodoh dengan seorang puteri yang perlu dinikahi dengan landasan sunnah dan syariat Islam.
Puteriku suasana seppi dan lesunya pasar pernikahan dan perkahwinan adalah kerana kesalahanmu sendiri. Jatuhnya pasaran dan nilai perkahwinan dan semakin

Doa Imam Besar Mekkah

"Doa Imam besar Mekah sehingga menangis.. beliau telah
ditangkap selepas selesai doa tersebut.. semoga Allah
menetapkan Imannya dan sama-samalah kita meng Amin
kannya, Insya Allah.. Terjemahan dari web master
WebLadang.

Ya Allah, yang memiliki segala keAgongan dan
kebesaran. Ya Allah Yang Maha Berkuasa, Yang Agong,
Yang Maha Besar, Yang Maha Tinggi.

Kami memohon keagongan dan KekuasaanMu. Dan kemenangan
bagi seluruh mujahidin yang berjuang pada jalanMu. Ya
Allah, tetaplah di sebelah mereka dan bersama-sama
mereka. Anugerahkanlah kejayaan dan perkukuhkanlah
kedudukan mereka. Ya Allah, satukanlah wawasan mereka,
fokuskanlah sasaran senjata mereka dan teguhkanlah
kata-kata mereka, dan Ya Allah, cekalkanlah hati-hati
mereka.

Ya Allah, uruskanlah dan musnahkanlah musuh mereka. Ya
Allah, usirkanlah perhimpunan mereka, hancurkanlah
integriti mereka, lemahkanlah kekuatan mereka, dan
tanamkanlah ketakutan ke dalam hati mereka. Ya Allah,
nasib kami di tanganMu, dan urusan kami akan
dikembalikan kepadaMu, dan keadaan kami tidak
terlindung dari pengetahuanMu, kepadaMu kami serahkan
kesengsaraan kami, dan jiwa kami, dan kepadaMu kami
mengadu, kepadaMu sahajalah kami mengadu tentang
kekejaman mereka yang menindas, dan kekejaman “
Faajirin”, dan kemarahan mereka yang dikhianatioleh
penjenayah.

Hanya kepadaMu Ya Allah, kami mengadu tentang
kekejaman dendam Kristian, Ya Allah, kegelapan
penindas telah dipanjangkan, Ya Allah, kegelapan
penindas telah dipanjangkan, Ya Allah, kegelapan
penindas telah dipanjangkan, Ya Allah, kegelapan
penindas telah dipanjangkan, Ya Allah, kegelapan
penindas telah dipanjangkan. Dendam golongan Atheis
telah berterusan jauh.

Dan…. Pemimpin penjenayah Ya Allah, (berhenti) Ya
Allah, kirimkan kepada mereka tangan-tangan kebenaran…
untuk mengangkat dengannya penghinaan kami, dan untuk
mengembalikan kepada kamu penghormatan kami, dan untuk
memusnahkan musuh kami dengannya, Ya Allah, (berhenti)
Ya Allah, Engkau uruslah sumber kekejaman dan
penindasan, Ya Allah, kirimkan kekuasaanMu menentang
Amerika, pusat kekufuran dan fasaad, kirimkan
kekuasaanMu menentang Amerika, pusat kekufuran dan
fasad, Ya Allah, kami menyedaritentang mereka, mereka
menyebarkan fasaad di bumiMu.

Dan mereka membunuh hambaMu, dan merekamenghina agaMu
Ya Allah, kami menyedari tentang mereka, dan diatas
mereka segala kekuatan, Ya Allah, kirimkan kekuasaan
menentang mereka, Ya Allah, kirimkan kekuasaan Kamu
menentang mereka. Ya Allah, hantarkan kepada mereka
rebut kaum ‘Aad, dan tangisan kaum Thamud, dan Taufan
kaum Nuh, Ya Allah, hantarkan kepada mereka sesuatu
yang diturunkan dari langit, dan dari apa yang keluar
dari bumi, Ya Allah, Engkau pecah belahkan Negara
mereka, Ya Allah, jadikanlah Negara mereka
berpecahbelah dan pisahkanlah mereka, Ya Allah yang
Maha Hidup dan Maha Berkuasa, Engkau tundukkanlah
mereka di bawah genggaman hambaMu, Engkau tundukkanlah
mereka di bawah genggaman hambaMu, Ya Allah,
jadikanlah rebut taufan melanda mereka berterusan.

Ya Allah, Jadikanlah rebut taufan melanda mereka
berterusan. (berhenti 30 saat)

Ya Allah, bebaskanlah saudara-saudara kami yang
ditawan, Ya Allah bebaskanlah mereka, Ya Allah
berikanlah kekuatan kepada mereka, Ya Allah,
teguhkanlah keimanan mereka, Ya Allah, jadikanlah
segala kemungkinan untuk mereka, Ya Allah, urusilah
orang-orang yang menyiksa mereka.

Ya Allah, uruskanlah orang-orang yang menyeksa mereka,
Ya Allah, hapuskanlah mereka dengan kuasaMu dan
kekuasaanMu, Ya Allah, jadikanlah perancangan mereka
menentang kami sebagai sebab kepada kehancuran mereka,
dan kelicikan mereka sebagai kelicikan terhadap
mereka. Ya Allah, Tuhan sekalian alam, Yang Maha Hidup
Yang Maha Berkuasa, Yang Maha Besar dan Yang Maha
Pengasih, Yang Mendengar segala do’a, Yang terdekat,
untuk menerima do’a, kami berdoa kepada-Mu, menyedari
janji-janjiMu dan penerimaanMu.

Kerana Engkau telah berfirman dan kata-kataMu adalah
benar : “ Mintalah kepadaKu. Aku akan menerima
permintaanmu” Ya Allah, terimalah do’a kami, Ya Allah,
terimalah do’a kami, Ya Allah, Yang Maha Kekal, Yang
Maha Agong, Yang Maha Berkuasa di atas segala yang ada
di langit dan bumi.

Kami memohon agar Engkau selamatkan al-Aqsa daripada
kejahatan Yahudi, Ya Allah, selamatkanlah Al-Aqsa
daripada kejahatan Yahudi, Ya Allah, bebaskanlah
al-Aqsa daripada setiap kegelapan hati orang-orang
kafir, Ya Allah,rehatkanlah kami dalam membebaskan
Aqsa, dan kalahkan dendam Yahudi, Ya Tuhan Yang Maha
Besar lagi Maha Pengasih, seluruh makhluk merendah
diri kepadaMu, patuh,… Ya Allah, Pencipta kami dari
satu Ruh, Ya Allah, Yang Maha Tinggi kedudukanMu, Ya
Allah, yang mempunyai kekuatan yang Maha Kuat, kami
memohon kepada keagongan Islam dan umat Islam. Ya
Allah Yang Maha Hidup, Yang Maha Berkuasa, Ya Allah,
lindungilah ulama’ yang bekerja keras, lindungilah
ulama’ yang brkerja keras.

Dan teguhkah mereka yang ikhlas menyeru manusia pada
jalan Mu, dan angkatlah kedudukan mereka yang menyeru
kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang mungkar, dan
anugehkanlah keampunan yang sama kepada umat Islam
yang menyertai mereka, Ya Allah yang Maha Hidup, Yang
Maha Berkuasa, Ya Allah Yang Maha Besar Lagi Maha
Pengasih. Ya Allah, dia yang menyerah diri untuk
menghancurkan mereka, Yang bercakap untuk memburukkan
kehormatan mereka, dan mencari tempat perlindungan
mereka, dan mereka yang tidak Engkau berikan petunjuk,
Ya Allah, jadikanlah kesengsaraan destinasi mereka, Ya
Allah, tukarkanlah kesihatan mereka kepada kesakitan,
dan kekuatan mereka kepada penyakit, dan kekayaan
mereka kepada kemiskinan, dan kekuasaan mereka kepada
kelemahan….

"

10 hingga 100 kebaikan bagi setiap huruf ayat suci

"SETIAP pembaca, pendengar dan orang yang menghadiri majlis al-Quran, pasti akan dicatatkan beberapa kelebihan serta kurniaan pahala daripada Allah berdasarkan keikhlasan masing-masing.

Membaca ayat al-Quran sama ada secara bertadarus atau melalui perujian dalam sesuatu pertandingan sebenarnya memberikan pelbagai kelebihan bukan saja kepada pembaca, malah sesiapa yang mendengar dan menghadiri majlis itu.

Bagi pembaca, kelebihan yang ditawarkan ini cukup banyak. Dalam hal ini, Saidina Ali pernah berkata: "Sesiapa yang membaca al-Quran sedang dia mengekalkan solat, maka baginya atas setiap huruf yang dibaca itu sebanyak 100 kebajikan, sesiapa yang membacanya sedang dia duduk lepas solat baginya atas setiap huruf yang dibaca 50 kebajikan.

"Sesiapa yang membaca, sedang dia berada di luar solat tetapi dalam

keadaan berwuduk bagi setiap huruf yang dibaca 25 kebajikan. sesiapa yang membacanya sedang dia belum berwuduk baginya atas setiap huruf yang dibaca itu 10 kebajikan."

Allah berfirman bermaksud: "Sesungguhnya Kami telah turunkan sebaik-baik pembicaraan iaitu sebuah kitab al-Quran yang semua isinya kerap kali sama serta berulang-ulang begitu pun menjadi seram serta naiklah bulu roma bagi mereka yang membacanya, lalu kemudian akan lembut pula hati mereka untuk mengingati aku." (Surah az-Zumar, ayat 23).

Sahabat Rasulullah SAW, Hazrat Ibni Usman menyatakan bahawa dia pernah mendengar Rasulullah bersabda bermaksud: "Muslim yang terbaik antara kamu ialah mereka yang mempelajari al-Quran, lalu mereka mengajarkannya pula kepada orang lain."

Pada suatu hari ketika Rasulullah sampai kepada kumpulan beberapa orang yang sedang berbual-bual kosong, lalu seorang daripada mereka mencadangkan supaya daripada membuang waktu sedemikian, lebih baik ke pasar Bhutan sekurang-kurangnya melihat atau memilih-milih unta betina yang baik.

Lalu Nabi Muhammad mencelah dengan sabdanya: "Pergi ke masjid dan membaca dua potong daripada ayat al-Quran adalah lebih berharga daripada dua unta betina, pergi ke masjid dan membaca tiga potong daripada ayat al-Quran adalah lebih baik daripada tiga unta betina, demikian juga pergi ke masjid dengan membaca empat potong daripada ayat al-Quran pun adalah lebih afdal daripada empat unta betina atau beberapa lagi unta lain."

Hadis riwayat daripada Abu Hurairah pula menyebut: "Ada pun rumah dimana al-Quran sering dibacakan, nescaya ahli keluarganya akan bertambah kelebihan serta rahmat akan berganda, malaikat akan mengerumuninya, sementara syaitan akan lari meninggalkannya, sebaliknya rumah di mana tiada dalamnya alunan bacaan al-Quran akan sering menjadi tegang serta hilang keberkatan, malaikat akan menyisihkan dirinya, manakala gerombolan syaitan akan berlindung di dalamnya."

Sesiapa yang mendengar ayat suci al-Quran, di samping memahami dan menghayati kandungannya pula adalah mereka yang menggunakan nikmat Allah iaitu pendengaran untuk perkara kebaikan.

Pada akhirat, setiap anggota manusia akan dipersoalkan oleh Allah iaitu untuk apa dan bagaimanakah ia digunakan.

Firman Allah yang bermaksud : "Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati akan dipersoalkan oleh Allah." (Surah al-Isra, ayat 36)

Maknanya, Islam amat menitikberatkan penganutnya supaya sentiasa

melakukan kebaikan agar mereka tergolong di kalangan yang beriman dan beramal soleh.

Untuk menjadi orang beriman dan beramal soleh, maka tentu seseorang itu perlu menuntut ilmu yang antara lainnya boleh diperoleh daripada majlis tilawah al-Quran.

Majlis ini sama juga dengan majlis ilmu kerana pada majlis itu, hadirin bukan saja dapat mendengar kemerduan ayat suci al-Quran, malah dapat menghayati maksud dan pengajaran di sebalik ayat itu.

Tuntutan menghadiri majlis ilmu ini sejajar sunnah Rasulullah untuk amalan umatnya. Rasulullah pernah bersabda bermaksud: "Jadilah kamu orang yang berilmu atau orang yang belajar dan orang yang mendengar. Jangan kamu menjadi golongan yang keempat (bukan daripada tiga golongan), maka hendaklah kamu tinggalkan."

Abdullah bin Amru pernah menceritakan bahawa Rasulullah melalui dua majlis dalam masjid.

Satu majlis menjalankan kegiatan zikir dan satu lagi pengajian ilmu.

Maka, Rasulullah memilih untuk duduk bersama majlis ilmu walaupun kedua-dua majlis itu baik.

Apabila bertembung dengan dua majlis, maka Rasulullah akan memilih majlis ilmu kerana ia lebih besar faedahnya kepada individu dan masyarakat.

"

AQIDAH ISLAM ASAS KEMENANGAN- Salahuddin Al-Ayyubi

AQIDAH ISLAM ASAS KEMENANGAN
Salahuddin Al-Ayyubi Sebagai Teladan

Kemenangan dari sudut kacamata Islam bukanlah dengan terdapatnya suara majoriti yang menjadi penyokong di kalangan rakyat. Tidak juga dengan memiliki teknologi pembangunan yang pesat atau ekonomi yang kukuh mahupun kekuasaan yang padu di dalam jentera pentadbiran negara.

Namunpada hakikatnya kejayaan atau kemenangan di dalam Islam ialah kemenangan aqidah Islamiyyah ke atas sistem jahiliyyah. Ia merupakan proses penukaran sistem jahiliyyah kepada sistem Islam keseluruhannya dalam melaksanakan syariat Allah sehinggalah wujud daulah Islamiyyah.

Umat Islam mencapai kegemilangannya di bawah pimpinan Rasulullah s.a.w. sehinggalah di zaman khulafa' your Rashidin dan empayar-empayar Islam selepasnya. Umat Islam dahulu menang kerana mereka adalah
merupakan terjemahan amali kepada agama suci ini yang bergerak di atas muka bumi. Apabila umat Islam mula mengenepikan agamanya dan meninggalkan ajarannya, mereka telah diserbu oleh berbagai umat lain,mereka telah bertukar menjadi seperti buih di dalam arus. Umat Islam telah ditinggikan oleh Allah dengan Islam dan tidak akan mencapai ketinggian selain dari Islam.

Tumbangnya Empayar Othmaniyyah pada tahun 1924 membuka ruang kepada Israel menakluki bandar suci Al-Quds pada bulan Jun 1967 di mana dalam masa tidak sampai enam hari umat Islam ditewaskan. Kekalahan yang amat memalukan bagi semua umat Islam. Sehingga sekarang umat Islam masih lagi gagal membebaskan bumi Palestin dari cengkaman Zionis.

Sejarah Islam membuktikan bahawa hanya pemimpin yang kuat berpegang teguh pada agama Islam dan merupakan teladan-teladan peribadi dan beramal soleh yang mampu mencipta kejayaan dan mampu menyekat kemaraan musuh yang terdiri dari Yahudi dan Nasrani, musuh utama umat Islam.Salahuddin al-Ayyubi umpamanya seorang pemimpin yang kuat berpegang pada agamanya, berperibadi mulia dan seorang yang beramal soleh telah berjaya membebaskan al-Quds pada hari Jumaat 27 rejab 583 hijrah.

Peperangan `Hutain' yang dipimpin oleh Salahuddin al-Ayubbi telah membuka ruang kepada pembebasan bandar al-Quds. Jumlah tentera Islam ialah 12 000 orang sementara tentera salib 50 000 orang. Jumlah tentera Islam dalam pembebasan Baitul Maqdis pula tidak sampai 12 000 orang sementara pihak tentera salib 60 000 orang. Kumpulan kecil telah menang ke atas kumpulan besar dengan izin Allah.

Sebab-sebab kemenangan di situ adalah banyak. Yang utama ialah kepimpinan Salahuddin al-Ayyubi sendiri kerana beliau mempersembahkan keseluruhan hidupnya untuk jihad di jalan Allah. Aqidah Islam telah memenuhi keseluruhan jiwanya, perasaannya bernyala-nyala dengan aqidah Islam dan tidak beriman dengan yang lain selain dari Allah. Beliau seorang yang amat toleransi, amat merendah diri, sederhana pakaian dan makanan, membelanjakan setiap sen yang sampai ke tangannya untuk jihad dan lain-lain kepentingan umat Islam, tidak memberi perhatian pada mata benda dunia sama ada harta, istana atau lain-lainnya sehinggalah apabila beliau wafat tidak meninggalkan sebarang harta. Tidak ada emas atau perak di dalam simpanannya kecuali satu Dinar empat puluh tujuh Dirham sahaja.

Semasa berjihad Salahuddin al-Ayyubi selalu membawa sebuah peti tertutup yang amat dijaganya. Orang terdekat menyangka terdapat berbagai batu permata dan benda berharga tersembunyi didalamnya.Tetapi selepas wafatnya apabila peti dibuka maka yang ditemui hanyalah sehelai surat wasiat dan kain kafan yang dibeli dari titik peluhnya sendiri dan sedikit tanah.

Apabila surat itu dibuka tertulis " Kafankanlah aku dengan kain kafan yang pernah dibasahi air zam-zam ini, yang pernah mengunjungi kaabah yang mulia dan makam Rasulullah s.a.w. Tanah ini ialah sisa-sisa masa
perang, buatkanlah darinya ketulan untuk alas kepalaku di dalam kubur"

Dari tanah tersebut dapat dibuat 12 ketulan tanah yang hari ini terletak di bawah kepala Salahuddin al-Ayyubi. Setiap kali Salahuddin al-Ayyubi kembali dari berperang yang dimasuki bertujuan berjihad kepada Allah, beliau akan berusaha mengumpulkan tanah-tanah yang melekat pada muka dan pakaiannya dan meletakkannya di dalam peti
rahsia itu. Beliau telah berjaya mengumpulkan tanah yang boleh dibuat 12 ketulan, kiralah berapa banyak pertempuran yang dihadapinya kerana berjihad bagi menegakkan kalimah Allah!!

Salahuddin al-Ayyubi meninggal dunia pada 7 Safar 589 hijrah, kira-kira dua tahun selepas berlakunya peperangan Hutain yang berjayamembebaskan Baitil Maqdis. Umurnya ketika itu 56 tahun.

Jom baca fakta Yahudi Laknatullah...

"SEDIKIT FAKTA TENTANG YAHUDI


Disenaraikan antara sejarah kekejaman Yahudi yang
tidak akan dapat dilupakan bangsa Palestin ? sebelum
dan sesudah wujudnya negara Israel?


KAUM Yahudi mengaku mereka keturunan Nabi Daud. Mereka percaya kawasan sekitar Bukit Zion atau Palestin
adalah bekas kerajaan Nabi Daud yang telah ditawan
dari Bani Al-Yabusiyyah. YAHUDI memilih segi tiga terbalik sebagai lambang mereka, yang bermaksud materialisme, manakala segi tiga betul adalah spiritualisme. Gabungan kedua-duanya ? segi tiga betul dan terbalik ? membentuk berbucu enam yang menjadi lambang agama Yahudi hingga kini.

YAHUDI menganggap mereka bangsa pilihan dan
bangsa-bangsa lain mereka panggil kafir atau goyem.
Agama Yahudi hanya untuk mereka cenderung untuk
bersikap ekskusif, menolak orang lain kerana berasa
bangsa lain tidak setaraf dengan mereka.
PERKATAAN Zionisme diambil sempena nama Bukit Zion.
Pertubuhan Zionis Sedunia diwujudkan pada tahun 1897
dengan matlamat menguasai seluruh alam khas untuk
bangsa mereka di Zion (Palestin).


KONGRES pertama Pertubuhan Zionis Sedunia berlangsung
di Basle, Switzerland pada 1897. Usul Protocols of Zion mengandungi perancangan terperinci untuk menguasai Palestin dan seluruh dunia telah diterima tanpa bangkangan. Antara strateginya ialah menyebar fitnah, mencetuskan perbalahan dan permusuhan di kalangan negara-negara Eropah. ISRAEL wujud pada 1948 dengan keluasan 20,770
kilometer persegi, terletak di antara Mesir, Semenanjong Gaza, Jordan, Lebanon dan Syria. Ia sebenarnya adalah sebahagian daripada bumi Palestin yang dirampas melalui perang dengan sokongan Britain dan Amerika.


BANGSA Yahudi tidak menggalakkan perkahwinan campur.
Pada mereka bangsa lain tidak layak berkongsi hidup
dengan mereka. Malah mereka juga memberikan pelbagai
gelaran negatif kepada Yahudi yang memilih pasangan
bangsa lain. KANAK-KANAK Yahudi diajar supaya menyumpah seranah dan memaki hamun tatkala melintasi kawasan perkuburan bangsa lain terutama Islam.


KESALAHAN orang Yahudi paling besar adalah membunuh
banyak nabi, antaranya Hizrial, Asy?ia, Armia, Zakaria
dan Yahya. Mereka juga cuba membunuh Isa dan Muhammad tetapi gagal. ORANG Yahudi telah menyelewengkan Taurat dan Talmud. Mereka melakukan kekejaman, membunuh serta merampas harta benda orang lain kononnya mengikut ajaran kedua-dua kitab itu.
Antara yang diselewengkan: "Orang Israel patut
membinasakan orang Arab Kan?an dan tidak akan memberi
kehidupan pada mereka walaupun mereka memeluk agama
Yahudi kerana Yahudi untuk Israel sahaja.


Manusia lain selain Yahudi adalah anjing. Kami tidak
mengambil tanah milik orang-orang Arab dan tidak
menguasai sesuatu pun milik orang lain akan tetapi ia
adalah warisan nenek moyang kami yang telah dikuasai
musuh dan zalim. Manakala dalam Talmud yang diselewengkan ialah:"Semua bangsa selain Yahudi adalah laknat. Penguasaan Yahudi atas apa yang dimiliki al-quwaiin (selain Yahudi) adalah benar dan usaha menjaganya terus
menerus dan abadi".

DENGAN berpegang kepada kitab yang diselewengkan itu
juga mereka bebas melakukan keganasan di mana saja
bumi dipijak. Sebenarnya orang Yahudi telah
melancarkan operasi ?sapu bersih? ke atas rakyat
Palestin sejak sebelum penubuhan Israel lagi. Mereka
mahu menjadikan negara itu seratus peratus Yahudi.
Antara kekejaman yang mereka lakukan ialah: 13
Disember 1947 ? Sebuah perkampungan orang Islam
Palestin, Yehida berhampiran Petah Tekva (penempatan
pertama Zionis yang dibina pada 1878. diserang.
Sekumpulan Yahudi yang menyamar sebagai tentera
peronda British telah melepaskan tembakan dan mengebom
rumah penduduk perkampungan itu.

1 Januari 1948 ? kira-kira 200 pelampau Yahudi
bersenjata mesingan dan bom tangan menceroboh kampung
Al-Sheikh (5 km di tenggara Haifa) lalu membunuh
wanita dan kanak-kanak.


9 ? 10 April 1948 ? dalam Operation Unity, pengganas
Haganah, Irgun dan Stern bersatu mengepung kampung
Deir Yassin selama dua hari. Dalam tempoh itu 250
orang Arab dibunuh dan dengan kejam dan wanitanya
dirogol. Seramai 25 orang wanita hamil dibelah
perutnya dan bayi mereka disembelih, 52 kanak-kanak
dikudungkan kaki dan tangan.

11 Julai 1948 ? Batalion ke-89 komando Yahudi yang
diketuai Moshe Dayan menawarkan pengampunan kepada
penduduk Islam Lyadd dan Ramle setelah berjaya menawan
perkampungan tersebut. Seramai 100 menerima itu dan
berkumpul di Masjid Dahmash seperti di janjikan. Namun
malang, perlindungan yang diharapkan rupanya bala yang
tiba, mereka semua mati.

15 ? 18 September 1982: Seramai 3,000 kanak-kanak dan
wanita Palestin disembelih di khemah di Sabra dan
Shatila di Lebanon. Ketua tukang sembelih itu ialah
Ariel Sharon, Perdana Menteri Israel sekarang.

BEGITULAH ANTARA FAKTA TENTANG YAHUDI YANG PERLU KITA TAHU.. YAHUDI BANYAK MENYERANG KITA BUKAN SAJA DARI SEGI FIZIKAL TERHADAP ORANG PALESTIN TETAPI DARI SEGI MENTAL KITA UMAT ISLAM.. JUSTERU ITU AYUH KITA TEGUHKAN KALIMAH TAUHID dalam DIRI KITA AGAR KITA TIDAK MUDAH TERJERUMUS DALAM PERANGKAP YAHUDI LAKNATULLAH..

Take oyur time to read this. Subhanallah!

"In The Name Of Allah,
the most Beneficent, the most Gracious, the most Merciful!

Rasulullah S.A.W. said, "Jannat lies under the feet of your mother."

Rasulullah S.A.W. said, "If you read the kalima with conviction just once, Jannah becomes upon you."

Rasulullah S.A.W. said, "A women who reveals her body or even wears tight fitting clothes wont come within 500 years of the smell of Jannah."

Rasulullah S.A.W. said, "The dust which settles on a man while he is out in the path of Allah; not only the fire, but the smoke of Jahannam is haraam for those parts of the body."

Rasulullah S.A.W. said, "I only curse 3 types of people;

1. Those people who do not look after their parents when they are in old age.


2. Those people who do not take full advantage of the blessed month of Ramadan.

3. Those people who don not say, 'Salallahu -Alayhay- -Wa-Aalahay Wasallam' when my name is mentioned."


Rasulullah S.A.W said, "An intelligent person is one who is constantly thinking about and preparing for death."

Rasulullah S.A.W. said, "It is better for a man that a steel nail be driven through the centre of his head rather than if he touches the palm of a strange women."


PLEASE TAKE 2 MINUTES OF YOUR TIME TO READ THIS.

Imagine this happening to you...

One day during Jummah Salah, a 1,000 member congregation was surprised to see two main enter, both covered from head to toe in black and carrying sub-machine guns.

One of the main proclaimed,

"Anyone willing to take a bullet for Allah remain where you are."

Immediately, the congregation fled, and out of the 1,000 there only remained around 20.

The man who had spoken took off his hood, looked at the Imaam and said,

"Okay Maulana, I got rid of all the hypocrites. Now you may begin your sermon."

The two main then turned and walked out."

Too deep not to pass on?

"Funny how simple it is for people to trash Allah ... and then wonder why the world's going to the devils playground."

"Funny how we believe what the newspapers say ... but question what the Qu'ran says."

"Funny how everyone wants to go to heaven ... provided they do not have to believe, think, say, or do anything the Quran says."

"Funny how someone can say 'I believe in Allah' ... but still follow Shaitaan (who, by the way, also 'believes' in Allah)."

"Funny how you can send a thousand 'jokes' through e-mail and they spread like wildfire ... but when you start sending messages regarding Allah, people think twice about sharing."

"Funny how the lewd, crude, vulgar and obscene pass freely through cyberspace ... but the public discussion of Allah is suppressed in the school and workplace."

Funny, isn't it?

"Funny how someone can be so fired up for Allah on Friday ... but be an invisible Muslim the rest of the week."

Are you laughing?

"Funny how when you go to forward this message ... you will not send it to many on your address list because you're not sure what they believe, or what they will think of you for sending it to them."

"Funny how I can be more worried about what other people think of me ... than what Allah thinks of me."

Are you thinking?

Will you share this with people you care about?

Or not?

Tanda-Tanda Sakit Hati Dan Mengembalikannya Agar Sihat Kembali (bahagian 1/2)

"Tanda-Tanda Sakit Hati Dan Mengembalikannya Agar Sihat Kembali Serta Cara Mengetahui Orang Lain Dan Aib Dirinya (bahagian 1/2)

Ibnu Qudamah
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Pengantar:

Ibnu Qudamah pengarang kitab fikih Al-Mughni telah meringkas kitab Minhajul Qoshidin karya Abul Faraj bin Jauzi (Ibnu Jauzi). Kitab ini penuh berisi nasihat yang disajikan berdasarkan kepada dalil-dalil syar'i dengan memperhatikan keshahihan hadits, seperti diterangkan dalam muqodimahnya.

Boleh jadi mushanif (pengarang) tidak mencantumkan, Allah berfirman... atau Rasulullah shallallahu 'alaihi wassalam bersabda..., akan tetapi tamsil dan untaian kalimatnya yang penuh hikmah merupakan pengejawantahan dari qur'an dan sunnah itu sendiri. Jadi kalau kita cari boleh kita dapatkan sederet dalil yang menyokong hujjah (argumentasi)nya. Di sisi lain kitab ini sampai pada kita melalui tangan dua ulama salaf ahlus sunnah yang diakui keilmuannya, hingga cukuplah kiranya untuk memberi kita kemantapan dalam menerima nasihatnya. Saya sampaikan ini kerana saya dengar ada di antara kita yang ragu-ragu dalam mengambil hikmah dari kitab ini. Berikut ini adalah sebahagian nasihat yang saya ambil dari kitab tersebut. Boleh jadi ia menjadi ubat mujarab bagi yang memerlukan sekalipun saya sendiri tak mengamalkan keseluruhannya .Supaya tidak
terlalu panjang saya jadi dua bahagian.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Setiap anggota badan manusia diperuntukkan untuk tugas yang khusus. Adapun tanda sakitnya ialah ketidakmampuannya melaksanakan tugas itu, atau tugas itu boleh dilaksanakan dalam keadaan kacau. Tangan yang sakit terlihat dari ketidakmampuannya memegang. Mata yang sakit terlihat dari ketidakmampuannya melihat. Hati yang sakit terlihat dari ketidakmampuannya melaksanakan tugas khusus yang kerananya ia diciptakan, yaitu ilmu, hikmah, ma'rifat, mencintai Allah dan beribadah kepada-Nya serta mementingkan semua ini daripada setiap bisikan nafsu.

Orang yang mengetahui segala sesuatu, tetapi tidak mengetahui Allah, seakan-akan dia tidak mengetahui sesuatu pun. Tanda ma'rifat adalah cinta. Siapa yang mengetahui Allah tentu mencintai-Nya. Adapun tanda cinta adalah tidak mementingkan sesuatu dari sekian banyak hal-hal yang dicintainya daripada Allah. Siapa yang lebih mementingkan sesuatu yang dicintainya daripada cintanya kepada Allah, berarti hatinya sakit, sebagaimana perut yang yang lebih suka memakan tanah daripada roti, maka perutnya tidak beres alias sakit.

Penyakit hati ini tersembunyi. Boleh jadi pemiliknya tidak tahu, karena itu dia mengabaikannya. Kalau pun tahu, mungkin dia tidak sabar menanggung pahitnya ubat, kerana ubatnya adalah menentang nafsu. Kalaupun dia sabar, belum tentu dia mendapatkan doktor yang boleh mengubatinya. Doktor di sini adalah para ulama. Sementara penyakit pun sudah menjangkiti mereka. Doktor yang sakit jarang yang mahu mengobati orang lain yang sakit, sehingga penyakit menjadi menyebar kemana-mana dan ilmu pun hilang, ubat hati dan penyakit hati sama-sama dibiarkan, manusia hanya sekedar melakukan ibadah-ibadah zahir, sedangkan di dalam batinnya hanya sekadar tradisi. Inilah yang disebut tanda sumber penyakit.

Untuk mengetahui keadaan agar segar kembali setelah berusaha melakukan pengubatan ialah dengan melihat jenis penyakitnya. Pengubatan penyakit kikir ialah dengan mengeluarkan harta, tapi tidak perlu berlebih-lebihan dan boros. Penyakit lain dengan pengubatannya sendiri-sendiri, seperti panas dengan dingin agar tidak semakin panas dan tidak menjadi terlalu dingin, agar tidak menjadi penyakit baru. Yang dituntut adalah jalan tengah.

Jika engkau ingin melihat jalan tengah ini, lihatlah kepada dirimu sendiri. Jika menumpuk harta dan mempertahankannya lebih engkau sukai dan lebih mudah daripada mengeluarkannya sekalipun kepada orang yang berhak, maka ketahuilah bahawa yang ada pada dirimu adalah sifat kikir. Maka ubatilah jiwamu dengan mengeluarkan harta itu. Jika mengeluarkan harta itu kepada orang, yang lebih engkau sukai, maka tahanlah sedikit harta itu, karena yang ada pada dirimu adalah pemborosan. Janganlah engkau lebih condong untuk mengeluarkan harta atau menahannya. Buatlah harta itu mengalir seperti air di sisimu. Engkau tidak menuntut air itu untuk berhenti bukan untuk suatu keperluan, atau mengalirkannya secara deras untuk orang yang memerlukannya. Setiap hari yang boleh seperti itu akan mendatangi Allah dalam keadaan selamat.

Seseorang harus terbebas dari segala akhlak (buruk), agar dia tidak mempunyai hubungan dengan sesuatu pun dari keduniaan, agar jiwa dapat meninggalkan dunia dalam keadaan memutuskan hubungan dengannya, tidak menoleh kepadanya dan tidak mengharapkannya. Pada saat itu dia akan kembali kepada Rabb-nya sebagaimana kembalinya jiwa yang muthma'inah.

Bersambung di bahagian 2

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Dikutip dari: Al-Imam Asy-syeikh Ahmad bin Abdurrahman bin Qudamah Al-Maqdisy, "Muhtashor Minhajul Qoshidin, Edisi Terjemahan: Minhajul Qashidhin Jalan Orang-orang yang Mendapat Petunjuk", penterjemah: Kathur Suhardi, Pustaka Al-Kautsa

Nasihat Syeikh Ali Tantawi kepada semua muslimat

"Kepada Puteriku

Wahai puteriku..aku seorang bapa yang sedang memasuki usia lima puluh tahun

Usia muda telah aku lewati aku tinggalkan kenangan, impian, amunan-lamunan dengan segala ujian-ujian dunia. Dengarlah ucapan dan kata-kataku. Ucapan-ucapan haq yang aku sampaikan secara jelas dan mudah.

Wahai puteriku….banyak aku menulis, sering juga aku menyeru dan mengajak umat untuk menegakkan akhlak, menjunjung budi pekerti mulia, membanteras segala bentuk kerosakan jiwa dan mengendalikan nafsu syahwat untuk melawan dan membanteras keruntuhan moral.

Semua itu berterusan aku sampaikan. Aku tulis dan
khutbahkan…..sehingga pena yang aku gunakan menjadi tumpul dan lidahku kelu. Namun tetap tiada hasil yang aku perolehi Kemungkaran tetap berleluasa tanpa kita mampu untuk membanterasnya.

Di setiap pelusuk negara perbuatan mungkar terus kita temui, semakin banyak dalam pelbagai bentuk Wanita semakin berani dan tidak malu-malu untuk membuka auratnya. Tubhnya ditonjol-tonjolkan, pergaulan
bebas muda-mudi bertambah menjolok. Semua itu bergerak melanda negara demi negara, tanpa satu negara Islam yang mamu mengelak.

Sebagai contoh negara Syria yang terkenal dengan keserasian akhlak yag sangat ketat menjaga kehormatan diri dengan menutup auratnya,sekarang masyaALlah!Para wanitanya berpakaian terbuka mempertontonkan lengan dan paha, punggung dan dada. Kita gagal, dan aku kira kita tidak akan berjaya. Tahukah engkau apa penyebabnya?

Sebabnya ialah sehingga hari ini kita belum menemui pintu ke arah pemulihan dan kita tidak tahu jalannya

Wahai puteriku, pintu pemulihan ada di hadapanmu. Kunci pintu itu ada di tanganmu. Jika engkau yakin padanya dan engkau berusaha untuk memasuki pintu itu, maka keadaan akan berubah menjadi baik.

Engkau benar puteriku, bahawalah kaum lelakilah yang mula mula melangkah menempuh jalan dosa bukan wanita. Tetapi ingat, bahawa tanpa kerelaanmu dan tanpa kelunakan sikapmu, mereka tidak akan berkeras melangkah laju. Engkaulah yang membuka pintu kepadanya
untuk masuk.

Engkau berkata kepada pencuri : "Silakan masuk"…dan setelah engkau kecurian barulah engkau tersedar. Ketika itu barulah engkau berteriak .."tolong….tolong...aku kecurian."

Seandaiya engkau tahu bahawa lelaki itu adalah serigala dan engkau adalah kambing, pasti engkau akan lari seperti larinya kambing dalam ancaman cengkaman serigala.

Sekiranya engkau sedar, bahawa semua lelaki adalaj pencuri, pasti engkau akan berhati hati dan sentiasa menjaga diri seperti waspada seorang yang kikir terhadap pencuri.

Jika yang dikehendaki oleh serigala dari kambing adalah dagingnya, maka yang diinginkan lelaki adalah lebih daripada itu. Lelaki meinginkan lebih dari sekadar kambing……dan bagimu lebih buruk daripada kematian kambing itu.

Lelaki menghendaki yang paling berharga darimu…iaitu harga diri dan kehormatanmu. Nasib seorang gadis yang diragut kehormatannya lebih menyedihkan daripada nasib seekor kambing yang dimakan serigala.

Wahai puteriku….Demi Allah, apa yang dikhayalkan oleh pemuda ketika dia melihat gadis ialah gadis itu bertelanjang dihadapannya tanpa pakaian.

aku bersumpah lagi: "Demi Allah, jangan percaya terhadap kata kata sebahagian lelaki, bahawa mereka memandangmu kerana akhlak dan adab.
Berbicara denganmu seperti sahabat dan apabila mencintaimu hanyalah sebagai teman akrab". Bohong …bohong …demi Allah dia berbohong.

Seandainya engkau mendengar sendiri perbualan antara mereka, pasti engkau takut dan ngeri.Tidak akan ada seorang pemuda melontarkan senyumannya kepadamu
berbicara dengan lembut dan merayu, memberikan bantuan dan layanan kepadamu, kecuali akan ada maksud-maksud tertentu. Setidak-tidaknya isyarat awal bagi dirinya bahawa itu adalah langkah awal.

Apakah sesudah itu puteriku? Renungkanlah!

warna HiJau dalam Al-Quran


"Ada banyak kata "hijau" di dalam ayat-ayat
Al-Qur'an dan menjelaskan akan keadaan penghuni
jannah ataupun segala yang ada disekelilingnya,
berupa kenikmatan, suasana, kesenangan, ketenangan
jiwa. Kita mendapati di dalam surat Al-Rahman:

"Mereka bertelekan (bertelekan: tiduran
menyamping, tubuh lurus, dengan salah satu
tangannya dilipat dan telapak tangannya menyangga
kepala -pent) di atas bantal-bantal yang hijau dan
permadani yang indah"
(QS. Al-Rahman: 76)

"Mereka mengenakan pakaian sutra halus yang hijau,
dan sutra tebal, serta dipakaikan gelang dari
perak kepada mereka. Dan Rabb mereka memberi minum
mereka dengan minuman yang suci"
(Q.S. Al-Insan: 21)

"Mereka mengenakan pakaian sutra halus yang hijau
dan sutra tebal" (Q.S. Al-Kahf: 31)

Salah seorang pakar psikologi, Ardatsham, mengatakan

"Sesungguhnya pengaruh warna terhadap manusia
sangat besar, dan saya pernah melakukan sejumlah
penelitian dan menjelaskan bahwa warna berpengaruh
terhadap kejiwaan dan semangat serta vitalitas
kita; merasa panas; atau dingin; atau nyaman; atau
bahagia; bahkanbisa berpengaruh terhadap
kepribadian seseorang dan berpengaruh terhadap
menyikapi kehidupan.

Dan warna bias menjadi sebab relung jiwa yang
dalam terpengaruh dengannya. Sebuah rumah sakit
pernah mengundang sejumlah pakar untuk memberikan
saran bagi warna dinding ruang pasien atau warna
dinding rumah sakit, sehingga bisa banyak membantu
dalam mengobati mereka. Rumah sakit juga meminta
saran tentang warna yang terbaik untuk pakaian
pasien. Sejumlah percobaan telah membuktikan bahwa
warna kuning bisa membangkitkan semangat di syaraf
pusat. Adapun warna ungu bisa membangkitkan
ketenangan.

Adapun warna biru, maka orang yang melihatnya akan
merasa dingin. Sebaliknya, warna merah maka orang
akan merasa panas atau gersang. Dan para pakar
tersebut mengatakan bahwa warna yang bisa
membangkitkan kebahagiaan, gembira, bersemangat
hidup (bergairah) adalah warna hijau.

Oleh karena itu, warna yang utama dan sesuai untuk
kamar atau ruang operasi, pakaian para ahli bedah
dan pakaian pasien adalah warna hijau. Sebuah
pengalaman unik akankami kemukakan di sini bahwa
ada sebuah pengalaman yang terjadi di London,
Inggris, di kawasan Black Fryer yang dikenal
dengan "kawasan bunuh diri" karena mayoritas
kejadian bunuh diri banyak terjadi di kawasan ini.
Kemudian diadakan perubahan warna dari warna gelap
gurun ke warna hijau metalik. Denganhal ini
ternyata terjadi penurunan jumlah kejadian bunuh
diri dengan sangat signifikan. Warna hijau juga
bisa menjadikan pandangan mata nyaman.

Sumber:

Kitab: Ma'a Al-Thib fii Al-Qur'an Al-Karim,

dari. Abdul Hamid Diyab, dari. Ahmad Qarquz,
Mu'assasah Ulum Al-Qur'an, Dimasyq

TANDA-TANDA KIAMAT KECIL

"TANDA-TANDA KIAMAT KECIL


Wahai kawan-kawan ku tersayang... Bersyukurlah hari ini kita ditakdirkan lebih kaya dari semalam .....amin amin amin. Sebelum tidor cuba fikir-fikirkan berapa banyak tanda-tanda dibawah telah menghampiri kita.... Na'uzubbillah. Antara tanda-tanda KIAMAT KECIL berdasarkan hadis:

1) Penaklukan Baitulmuqaddis. Dari Auf b. Malik lah.a. katanya, Rasulullah s.a.w telah bersabda: "saya menghitung 6 perkara menjelang - hari kiamat." Baginda menyebutkan salah 1 di antaranya, iaitu penaklukan Baitulmuqaddis." - Sahih Bukhari

2) Zina bermaharajalela."Dan tinggallah manusia2 yang buruk, yang seenaknya melakukan persetubuhan seperti himar (keldai). Maka pada zaman mereka inilah kiamat akan datang." - Sahih Muslim

3) Bermaharajalela alat muzik. "Pada akhir zaman akan terjadi tanah runtuh, rusuhan dan perubahan muka.
" Ada yang bertanya kepada Rasulullah; "Wahai Rasulullah bila hal ini terjadi?" Baginda menjawab; "Apabila telah bermaharajalela bunyian (muzik) dan penyanyi-penyanyi wanita" - Ibnu Majah

4) Menghias masjid & membanggakannya. "Di antara tanda-tanda telah dekatnya kiamat ialah manusia bermegahan dalam mendirikan masjid"
- Riwayat -Nasai.

5) Munculnya kekejian, memutuskan kerabat & hubungan dengan tetangga tidak baik. "Tidak akan datang kiamat sehingga banyak perbuatan dan perkataan keji, memutuskan hubungan silaturahim dan sikap yang buruk dalam tetangga." - Riwayat Ahmad dan Hakim.

6) Ramai orang soleh meninggal dunia. "Tidak akan datang hari kiamat sehingga Allah mengambil orang-orang yang baik & ahli agama di muka bumi, maka tiada yang tinggal padanya kecuali orang2 yang hina dan buruk yang tidak mengetahui yang makruf dan tidak mengingkari kemungkaran" - Riwayat Ahmad

7) Orang yang hina mendapat kedudukan terhormat. "Di antara tanda semakin dekatnya kiamat ialah dunia akan dikuasai oleh Luka' bin Luka' (orang yang bodoh dan hina). Maka orang yang paling baik ketika itu ialah orang yang beriman yang diapit oleh 2 orang mulia"
- Riwayat Thabrani

Mengucapkan salam kepada orang yang dikenalnya sahaja. "Sesungguhnya di antara tanda-tanda telah dekatnya hari kiamat ialah manusia tidak mahu mengucapkan salam kepada orang lain kecuali yang dikenalnya saja." - Riwayat Ahmad

9) Banyak wanita yang berpakaian tetapi hakikatnya telanjang.
Diriwayatkan dari Abu Hurairah lah.a. "Di antara tanda-tanda telah hari kiamat ialah akan muncul pakaian2 wanita & apabila mereka memakainya keadaannya seperti telanjang".

10) Bulan sabit kelihatan besar. "Di antara tanda-tanda telah dekatnya hari kiamat ialah menggelembung (membesarnya) bulan sabit."
- Riwayat Thabrani

11) Banyak dusta dan tidak tepat dalam menyampaikan berita. "Pada akhir zaman akan muncul pembohong2 besar yang datang kepadamu dengan membawa berita-berita yang belum pernah kamu dengar & belum pernah didengar oleh bapa-bapa kamu sebelumnya, kerana itu jauhkanlah dirimu dari mereka agar mereka tidak menyesatkanmu & memfitnahmu" - Sahih Muslim

12) Banyak saksi palsu & menyimpan kesaksian yang benar. "Sesungguhnya sebelum datang nya hari kiamat akan banyak kesaksian palsu dan disembunyikan kesaksian yang benar." - Riwayat Ahmad

13) Negara Arab menjadi padang rumput & sungai. "Tidak akan datang hari kiamat sehingga negeri Arab kembali menjadi padang rumput dan sungai-sungai" - Sahih Muslim

Sumber: http://www.al-azim.com/~beringin/agama/menu.htm

"

Sucinya Sebuah Cinta


"Sekarang kebanyakan universiti sedang bercuti panjang. Pada masa ini, boleh dikatakan ramai para mahasiswa berlumba-lumba untuk mendapatkan kerja. Tidak kira kerja apa, asalkan boleh mendatangkan hasil dan dapat mengisi kekosongan masa cuti yang panjang ini.

Namun saya lebih suka untuk tinggal di rumah sahaja. Membantu emak berniaga kedai runcit. Lagipun. saya ingin menghabiskan masa cutiku bersama keluarga. Selama ini saya banyak menghabiskan masa nun jauh di utara negeri untuk mengejar cita-cita dan harapan. Dan kini saya ingin menebus kembali rinduku kepada keluarga yang telah bertukar menjadi dendam ini.

“ Ilah! Tolong jaga kedai kejap. Mak nak solat dulu.” Pinta emak sewaktu melintasi bangku tempat dudukku. Bagiku. saya lebih suka bekerja di kedai runcit ini sebab saya berpeluang untuk menghabiskan beberapa buah buku yang sengaja kubeli sewaktu dalam perjalanan balik ke kampung. Kalau boleh. saya juga ingin meningkatkan lagi perniagaan keluarga ini. saya sedang mencari idea untuk memajukan kedai milik keluarga ini.

“ Hai Ilah! Bila balik?” Tanya makcik Som sambil meletakkan barang-barang yang mahu dibelinya ke atas kaunter.
“ Balik semalam. Makcik sihat?” Tanyaku sekadar berbasa-basi.
“ Sihat orang tua Ilah. Lama ke kamu cuti ni?”
“ Adalah dalam tiga bulan.” Jawabku.
“ Berapa lama lagi pengajian kamu tu?”
“ Lebih kurang empat bulan lagi makcik.”
“ Ah dah tak lama tu. Nanti senanglah sikit mak dan ayah kamu bila kamu dah kerja nanti.” Katanya sambil menjelaskan bayaran dan terus berlalu.

Bila disebut pasal kerja. saya sendiri pun masih belum tahu kerja apa yang ingin ku cari nanti. Masih belum terfikir lagi dalam fikiran ku ini. Cuma yang penting. saya ingin tamatkan pengajianku ini dengan seberapa segera. saya ingin membantu keluarga serta menampung adik-adik yang masih lagi menuntut. kasihan saya tengok mak dan ayah bersusah payah untuk menyara kehidupan kami.

Dalam keasyikan saya membaca buku itu, telefon bimbitku berbunyi menandakan ada panggilan. saya tersenyum bila melihat nombor yang tertera kerana saya tahu siapa. Orang yang selalu saya rindu dan ingati. Orang yang banyak mengubah cara hidupku. Kadang-kadang saya seperti tidak percaya bahawa saya boleh tertarik padanya hanya dengan sekali pertemuan. Padahal sebelum ini saya tidak pernah mengenalinya. Mungkin hanya melalui abang dan adik ku yang rapat dengannya. Itulah dinamakan takdir.

“ Hello!”
“ Abang sini. Bagi tahu kawan-kawan yang lain kita nak buat mesyuarat persatuan petang lusa kat surau.”
“ InsyaAllah…”Jawabku.
“ Ilah sihat?” Soalnya.
“ Sihat. Abang pula?”
“ Ok saja. Maafkan abang sebab tak dapat cakap panjang. Abang ada kerja ni.”
“ Nanti kita sambung lagi. Ok.” Dia memutuskan talian.
Sudah lama saya tidak menemuinya membuatkan saya bertambah rindu. Maklumlah saya di Utara manakala dia di Selatan. Impian dan cita-cita yang membuatkan kami terpisah, namun tetap jua bersemi dan hadir ke dalam jiwa tatkala rindu mula membara. Entah macam mana rupa dia sekarang. Kali terakhir saya menemuinya dua bulan yang lepas, dia agak kurus sedikit. Rambutnya panjang mencecah bahu, janggut dan jambang dibiarkan tumbuh meliar. Walaupun saya sudah memberitahunya bahawa saya tidak begitu menyukai penampilannya sebegitu, namun dia tetap mengatakan itulah imejnya. Dah puas saya beritahu, tapi dia tetap begitu. Apa-apa pun keadaannya. saya tetap sayang padanya kerana saya tahu sikap dan perangainya. Hanya penampilan dia sahaja yang begitu tetapi dia tetap hebat.
Kiranya saya ceritakan, mungkin sukar untuk diterima orang. Sebenarnya saya dah lama tertarik padanya. Dia selalu menjadi imam di surau dekat kampungku. Manakala saya pula selalu menjadi makmumnya apabila berpeluang. saya cukup tenang sewaktu mendengar bacaan ayat-ayat sucinya. Suaranya membuatkan saya terpukau sejenak. Dan kadang-kadang orang kampung memintanya untuk menyampaikan kuliah. saya juga selalu mendengar kuliahnya. Dia cukup pandai mengolah isu-isu semasa dalam kehidupan masyarakat.

“ Aah… banyak perkara yang ada padanya membuatkan saya jatuh hati.”
saya rasa gembira bila teringatkan tentang mesyuarat persatuan yang akan diadakan malam lusa. Itulah peluang saya untuk menemuinya. Dengar khabar, dia bercuti sekejap sahaja kerana dia ingin mengambil kelas musim panas. Idea dialah juga untuk menubuhkan persatuan mahasiswa di kampung kami. Katanya untuk mengumpulkan anak-anak penduduk kampung yang belajar di universiti bagi mencurahkan jasa kepada pembangunan ilmu dan minda penduduk. Kami menyokong penuh ideanya itu, maka tertubuhlah persatuan mahasiswa di kampung kami.

Malamku di kampung agak berbeza dengan di kampus. Ini kerana saya tidak mempunyai sebarang aktiviti khusus seperti mesyuarat persatuan, studi, bersukan dan sebagainya. Di rumah ini saya hanya mampu menghabiskan masa untuk membaca buku dan membantu keluarga di kedai runcit.

Tiba-tiba sahaja saya berasa sunyi dan kesepian. Sunyi dari kesibukan kampus dan tugas seorang pelajar. Tapi sebenarnya saya rindu. Rindu pada seorang kekasih yang selalu memujuk dan membelai jiwaku dengan tingkah lakunya yang terhormat dan tutur bicaranya yang terjaga. Tingkah lakunya yang terjaga membuktikan bahawa dia menghormati maruah kewanitaanku serta kesucianku sebagai seorang gadis. Dia mampu membuatkan saya rasa selamat bila menemuinya. Tutur kata bicaranya memukau telinga serta bisa memujuk jiwa yang resah dan gelisah. Walaupun saya dan dia sekampung, namun dia tetap menjaga nama baikku dan nama baiknya daripada diperkatakan orang kampung.

Cuma saya sedikit tidak faham dengan prinsipnya. Katanya, dia tak nak mengikat saya dengan sebarang janji. Jika ada takdir yang menyebelahi kami, insyaAllah kami akan diijab kabulkan.
“ Abang tak nak mengikat Ilah dengan sebarang janji. Ilah bebas menentukan arah hidup dan pilihan Ilah.” Katanya padaku.
“ Sekiranya ada orang datang meminang, Ilah dan keluarga berkenan serta bersetuju maka abang rela dan redha melepaskan Ilah. Abang akan sentiasa mendoakan kebahagiaan Ilah. Cuma Ilah perlu memberitahu abang saja agar abang tidak berharap.” Sambung dia lagi.
“Kalau sesuatu itu telah ditakdirkan Allah milik kita, walau ia berada di seberang laut dan dalam keadaan merangkak sekalipun ia akan tetap datang ke pangkuan kita. Namun sekiranya sesuatu itu telah ditakdirkan bukan milik kita, walaupun telah kita kunyah dan telan namun ia tetap akan dimuntahkan juga.” Itulah kata-kata yang selalu diucapkan olehnya padaku.

Namun. saya pasti semua orang bersetuju sekiranya saya katakan bahawa terlalu sukar untuk kita mengubah kasih sayang sekiranya kita benar-benar mencintai seseorang kerana cinta, kasih dan sayang adalah bukan sesuatu mainan yang boleh dijual beli sesuka hati.
Terlalu banyak masalah hati yang timbul sekiranya saya terus memikirkannya. Namun kadang-kadang, perasaan rinduku ini membuatkan kenangan dan ingatan pengalaman perjalanan hidup ini menjadi manis.

Suasana malam di kampung cukup menenangkan jiwaku. Tiada bunyi bising dan kekalutan seperti di kampus. Di sini malamnya sunyi dan mendamaikan. Hanya sesekali sahaja terdengar bunyi burung tukang ataupun burung jampuk bernyanyi. Desir angin yang berlagu mendendangkan irama istimewa buat penduduk kampung seperti saya yang sentiasa inginkan persekitaran yang dapat mengembalikan ketenangan jiwa dan kedamaian hati. Ia membuatkan saya tidur lena bagai diulit dayang dan inang.

Seperti yang telah dijanjikan, ahli-ahli persatuan berkumpul di surau untuk menghadiri mesyuarat. Kebanyakan ahli dapat menghadirkan diri, maklumlah semua kampus sedang bercuti sekarang. saya dan beberapa kawan-kawan yang lain telah menyediakan beberapa juadah untuk jamuan selepas mesyuarat nanti. Walau apa pun, yang pentingnya saya terpaksa menyediakan laporan mengenai biro yang saya pegang. Pada mesyuarat agong yang lepas. saya telah dilantik sebagai pengerusi biro Helwani.

Mengikut tentatif mesyuarat, tujuan utama diadakan mesyuarat hari ini adalah untuk membincangkan tentang aktiviti-aktivi yang akan diadakan pada musim cuti ini. Mesyuarat dimulakan dengan ucapan aluan oleh Presiden persatuan dengan menaruh harapan agar persatuan dapat menfaatkan masa yang ada ini untuk menjalankan aktiviti yang boleh mengeratkan lagi hubungan dikalangan para ahli dan juga pada masa yang sama dapat menaburkan bakti kepada masyarakat kampung. Seterusnya pembentangan laporan oleh setiap ketua biro mengenai perkembangan gerak kerja yang telah dilakukan dan perancangan yang bakal dilakukan. Para ahli telah bersetuju untuk bersama-sama mengadakan kelas tuisyen malam untuk anak-anak kampung ini yang akan mengambil peperiksaan SPM hujung tahun nanti. Oleh itu, setiap orang dibahagikan tugas-tugas yang perlu dilakukan. saya telah ditugaskan untuk mengajar subjek matematik.

“ Hai Ilah! Engkau nampak rapat saja dengan abang Shidi tu? Ada apa-apa ke?” Tanya Marisa sewaktu kami menghadap jamuan.
“ Ish, engkau ni. saya biasa saja. Tak ada apa-apa pun. Macam engkau dengan dia juga.” Kataku. Kalau boleh. saya tak nak kisah cinta kami ini diketahui orang sebab nanti banyak pulak masalah yang bakal timbul nanti. Lagipun saya dah janji dengan abang Shidi untuk merahsiakannya selagi dapat.
“ Manalah tau agaknya-agaknya senyap berisi pulak.” Sampuk Elisa.
“ Takkanlah dia nak pilih orang macam saya. Sedangkan kat kampus dia tu ramai lagi yang lebih baik dari saya.” Helah saya.
“ Engkau mana tahu hati orang. Lagipun saya tengok dia tu macam suka saja kat engkau.” Sambung Marisa lagi.
“ Engkau orang ni, jangan pandai-pandai pulak nak mereka-reka cerita. Kan susah pulak saya nanti.” Kataku sambil berlalu dengan membawa pinggan-pinggan serta cawan ke sink.

Nampak gayanya, kawan-kawan yang lain dah mula dapat menghidu hubungan baik kami ini. Bukan apa. saya takut juga nanti bila orang dah tahu akan tersebar pula berita-berita yang tidak benar tentang kami.Tadi abang Shidi sempat memberitahuku bahawa dia nak datang ke rumah malam nanti. Katanya dah lama dia tak jumpa saya, jadi dia nak datang melawat saya di rumah. Khabar itu membuatkan saya gembira. Memang saya menanti-nanti kedatangannya. Ingin sekali saya menatap wajahnya sepuas hatiku untuk menebus segala rinduku. Ingin sekali saya dengar suaranya agar bisa membangkitkan perasaan kasih dan sayang. Begitulah kebiasaannya bila dia pulang bercuti ke kampung. Dia akan datang menemuiku di rumah di temani keluargaku sendiri sebagai saksi pertemuan kami. Agar kami dapat mengelakkan dari sebarang fitnah dan cerita dari mulut manusia.

Malam ini saya turun berjemaah di surau. Berkebetulan abang Shidi yang menjadi imamnya. Sudah lama juga saya tidak menjadi makmumnya, tidak mendengar bacaan ayat-ayat suci al-Quran dan alunan zikirnya. Malam ini saya berpeluang lagi untuk menikmati keindahan dan kemerduan suaranya itu. Selepas solat maghrib, para jemaah memintanya untuk menyampaikan kuliyah maghrib.

Walaupun tanpa persediaan, namun dia masih mampu untuk menyampaikan kuliyahnya dengan baik dan teratur sekali. saya lihat,para muslimat dan kaum ibu begitu khusyuk sekali dan kadang-kadang tersenyum oleh kerana telatah dan lawak yang diselitkannya dalam kuliyahnya itu. Dia membincangkan isu masalah umat zaman sekarang. Zaman teknologi yang penuh dengan cabaran yang boleh menggugat keimanan para orang Islam.
“ Tanpa iman yang kukuh dan persediaan ilmu, orang Islam akan hanyut dalam arus kemodenan yang telah ditaja barat dengan membelakangkan agama. Pada pendapat mereka, dengan berpegang pada agama ia akan menghalang penganutnya dari mencapai kemajuan dan kemodenan.” Kata abang Shidi.
“ Telah banyak bukti-bukti yang ditunjukkan Allah bagaimana kesan dan kesudahannya kemodenan yang membelakangkan agama. Contohnya barat sendiri. Dalam mengejar arus kemodenan, kita boleh lihat berapa ramai para remaja perempuan mereka yang melahirkan anak-anak diluar nikah. Semakin maju kehidupan mereka semakin banyak jenayah yang berlaku dan semakin hebat perancangannya. Semakin maju dan canggih peralatan semakin singkat cara berpakaian mereka sehingga mereka tanpa segan silu mendedahkan tempat-tempat yang tidak sepatutnya didedahkan kepada orang ramai.” Hujahnya lagi.

“ Hari ini, perkara sebegini telah menular ke dalam masyarakat kita. Anak-anak kita bebas berpakaian yang kononnya ‘up to date’ atau mengikut arus semasa. Mereka juga bebas memilih pasangan mereka serta tanpa rasa takut melakukan perkara-perkara yang selayaknya dilakukan oleh sepasang suami isteri di atas nama kekasih. Bagi mereka itulah sebenarnya kemodenan. Ibu bapa pula telah hilang peranan dan hak-hak mereka untuk mendidik anak-anak mereka. Mereka hanya mampu melihat sahaja apa yang berlaku.”

Bagiku, apa yang dikatakan oleh abang Shidi itu ada kebenarannya. Di kampungku sahaja, perkara-perkara seperti itu telah wujud. Anak-anak muda yang terpengaruh dengan mereka yang pulang dari bandar-bandar besar dengan membawa buah tangan berupa budaya-budaya kuning yang tidak senonoh itu. Itulah sebahagian dari perbincangan kami sewaktu mesyuarat petang tadi. Cuba untuk mendapatkan idea dan cadangan bagaimanakah cara dan jalannya untuk kami lakukan bagi mengembalikan identiti masyarakat Islam yang sedang menghadapi konflik identiti ini.

“ Oleh itu, setiap kita mempunyai tanggungjawab yang besar untuk dimainkan bagi memastikan perkara ini tidak berlaku. Kita perlu sama-sama mencegahnya supaya apabila ia berlaku kita tidak akan saling menunding jari untuk meletakkan kesalahan itu di atas bahu dan kepala orang lain. Semoga Allah s.w.t membantu kita dalam menegakkan agamanya yang suci ini daripada terus dicemari oleh perkara-perkara yang menjijikkan itu.” Itulah kata-kata terakhirnya sebagai penutup untuk kuliyah maghribnya malam itu. saya lihat, kebanyakan ahli jemaah berpuas hati dengan kuliyahnya tadi.

Selepas solat isyak. saya terus balik ke rumah kerana abang Shidi dah janji untuk datang ke rumah malam ni. Saja saya balik awal sikit kerana saya nak goreng mee sebagai jamuan bila abang Shidi datang nanti. Lagipun tak ada yang istimewa untuk hidangan nanti, cuma saya tahu abang Shidi suka makan mee.Sedang saya asyik di dapur. saya terdengar suara ayah memberi salam. Diikuti suaranya menjemput seseorang naik.

“ Jemputlah naik!” saya yakin, dia datang dengan ayah semasa turun dari surau tadi.
“ Terima kasih.” Ucapnya sambil melangkah naik ke rumahku. saya masih lagi dalam bilik untuk memakai tudung. Biarlah ayah dan mak yang melayannya dulu. saya mengenakan tudung pink yang pernah dihadiahkan olehnya sewaktu saya menyambut ulang tahun kelahiranku yang ke 22 baru-baru ini.

“ Ilah! Abang Shidi datang ni. Keluarlah.” Panggil mak. Segan juga saya nak keluar, maklumlah dah lama tak jumpa. Lagipun mak dan ayah ada sama. Apa yang saya nak cakap depan mereka nanti. Takkan nak cakap pasal cinta, rindu dan sayang. Malulah saya sebab mereka terlebih dulu makan garam daripada kami.

“ Abang apa khabar?” Tanyaku sewaktu melabuhkan punggung di atas sofa setentang dengannya.
“ Alhamdulillah, sihat. Ilah pulak macam mana?”
“ Ok saja. Macam biasa, cuma…….” saya tak dapat menghabiskan kata-kataku bila saya tiba-tiba sedar yang mak dan ayah ada bersama kami. Kalau tidak pasti mereka tahu nanti. Tapi saya yakin, walaupun mereka tidak tahu secara pasti namun mereka dapat mengagak dari cara kami berdasarkan pengalaman mereka sebagai orang tua.
“ Duduklah dulu ya, makcik nak ke dapur kejap.” Mak bangun menuju ke dapur. Manakala ayah pula bangun untuk menukar bajunya. Jadi sekarang hanya tinggal saya dan abang Shidi saja di ruang tamu rumahku itu.
saya jadi lebih segan bila kulihat dia sedang asyik memerhatikan saya. Dia kemudian tersenyum bila dia lihat saya tersipu-sipu malu kerana diperlakukan begitu.
“ Abang rindu pada Ilah.” Antara dengar tak dengar dia memberitahuku.
“ Ilah pun macam tu juga. Tapi nak buat macam mana, nak jumpa selalu tak boleh. Sabar sajalah.” Kata-kata itu bagaikan untuk memujuk hatiku sendiri. saya sendiri pun kadang-kadang tak tertahan rasa rindu di hati ini. Tapi di sana ada batas-batas yang perlu saya sedari agar saya tidak terjerumus ke dalam kancah yang boleh membinasakan kami sendiri.

“ Kalau tidak kerana janji dan cita-cita, dah lama abang masuk pinang Ilah. Kita kahwin lagi baik daripada terus dalam keadaan begini.”
saya tahu betapa abang Shidi berpegang kuat pada janjinya. Dia telah berjanji dengan keluarganya untuk menjaga ibunya yang sudah tua dan menampung pengajian adik-adiknya terlebih dahulu apabila dia tamat pengajian nanti. Lagipun dia mempunyai cita-cita yang tinggi untuk masa depan. Segala-galanya dia telah ceritakan padaku tentang janji dan cita-citanya itu supaya saya tahu keadaan dirinya. Sebab itulah dia tidak mahu mengikat saya dengan sebarang janji kerana dia takut saya tidak mampu menunggu lebih lama. Jadi saya bebas untuk menentukan haluanku sendiri. Katanya dia redha dan rela sekiranya saya memilih lelaki lain sebagai suamiku sekiranya itu sudah jodoh dan takdir bagiku.

“ Ilah perempuan, abang lelaki. Lelaki punyai lebih banyak tanggungjawab terhadap keluarga yang perlu diselesaikan terlebih dahulu sebelum dia mendirikan rumah tangga.” Katanya padaku dulu.
“ tak mengapalah. Abang tunaikan dulu janji abang tu dan dapatkan dulu cita-cita abang tu. Kalau ada jodoh kita tak ke mana juga.” Beritahuku pasrah. Kadang-kadang saya jadi serba salah juga, sebab cinta kami ni pelik tak seperti orang lain.
“ Walau apapun, Ilah bebas menentukan jodoh Ilah. Abang tak ikat dengan sebarang janji, cuma hanya takdir Allah adalah segala-galanya.” Mengingatkan saya kembali dengan kata-katanya yang lepas.

“Berapa lama abang bercuti ni?” Tanyaku mengubah topik perbualan apabila menyedari mak keluar membawa minuman.
“ Malam esok abang dah nak bertolak balik ke kampus. Abang ambil semester khas. Nak pendekkan tempoh pengajian.” Beritahunya yang turut menyedari kehadiran mak itu.
“ Jemputlah minum Rashidi. Mee tu Ilah yang buatkan. Rasalah.” Jemput mak.
“ Entah sedap entah tidak mee tu. Baru belajar masak.” Balasku kembali.
“ Alaa cuti lama, nanti boleh belajar masak kat rumah ni dengan makcik.” Jawabnya sambil tersenyum.

“ Cuma kenalah rajin sikit.” Sambungnya lagi. Sambil tergelak kecil. Mak dan saya turut sama tersenyum dengan jenaka dia itu.
Ah…abang tetap hebat. saya begitu tenang apabila dapat melihat wajahnya. Dia tidak banyak berubah, cuma jambang dan misainya digunting kemas. Rambutnya agak panjang sedikit dan hampir mencecah bahu. Mungkin agak pendek sedikit dari rambutku yang lebih sedikit dari paras bahu. Saja saya potong pendek supaya senang saya menjaganya.

Tapi dia lebih suka kalau saya berambut panjang.
Walaupun dia masih belum menyuntingku untuk menjadi suri hidupnya, namun saya telah lama mengambilnya sebagai perwira hidupku. Ataupun dia masih lagi belum mengambilku menjadi mempelai perempuannya, namun dia telah lama menjadi pengantin lelaki dalam persandingan kami di hatiku ini. Dia telah berjaya menawan hatiku dan jiwaku oleh sebab sikapnya dan peribadinya yang membuatkan saya benar-benar kagum.

“ Ya Allah. saya bermohon padaMu dengan seluruh kehidupan ini agar menjaga perasaan kecintaan ini. Kiranya dia benar-benar ditakdirkan buatku, maka satukanlah kami di bawah naungan cinta dan kasihMu. Dan jika dia ditakdirkan bukan milikku, maka Engkau jauhkanlah dia dari pandangan dan ingatanku. Perkukuhkanlah kesabaranku dalam menghadapinya dan titiplah ke dalam hatiku sifat keredhaan dengan takdirMu wahai tuhan.” Doaku pasrah.
Kami meneruskan program kelas malam untuk SPM itu. saya dan kawan-kawan yang lain masing-masing memainkan peranan dan tugas yang telah ditetapkan. Agak sukar sikit untuk mengatur gerak kerja kerana abang Shidi tak ada sebab selalunya dialah yang banyak mengatur dan memberikan idea. Jadi agak kelam kabutlah sikit.

Namun begitu dia selalu menelefonku bertanyakan perkembangan dan perjalanan program itu. Selalu juga dia memberikan cadangan dan pendapat serta buah fikirannya kepadaku untuk saya utarakan kepada kawan-kawan yang lain bagi meningkatkan lagi gerak kerja dan prestasi persatuan.

Cuti kali ini memberikan saya banyak masa terluang. saya habiskan masa-masa lapangku dengan membantu mak dan ayah di kedai sambil membaca buku. Kadang-kadang saya juga suka berfikir tentang masa depanku. saya masih lagi tercari-cari bagaimana saya ingin membina masa depanku sendiri. Kerjayaku, keluargaku dan cita-citaku. saya hanya ada satu semester lagi untuk menamatkan pengajianku. saya masih tertanya-tanya kerjaya yang macam manakah yang akan ku pilih nanti. saya cukup kabur mengenainya. saya pernah meminta pandangan abang Shidi mengenainya, dan katanya adalah lebih baik buatku untuk memilih kerjaya yang ada kaitan dengan pengajianku sekarang ini. Namun katanya, seharusnya tidak terlalu memilih kerja. Sekurang-kurangnya kita akan mendapat pengalaman yang di luar bidang kita dan kita akan memperolehi kebolehan yang baru. Seperti dia, walaupun bidang pengajiannya dalam kejuteraan elektronik, namun tidak semestinya dia akan menjadi seorang jurutera. Katanya, dia lebih minat untuk mengendalikan perniagaan keluarganya dan ingin mengembangkan lagi. Tapi dia masih ada tiga semester untuk menamatkan pengajiannya.

Hidup ini penuh dengan dugaan dan cabaran. Begitulah juga dengan percintaan ini. Tidak dinamakan cinta sekiranya tanpa kasih, sayang dan rindu. Kasih dengan berpada-pada, sayang dengan sepenuh kejujuran dan keikhlasan serta rindu yang sentiasa memenuhi kamar hidup semenjak munculnya mentari di ufuk timur hinggalah menghilangnya di horizon barat. Perasaan itu tidak pernah luput mahu pun berkurangan dari sanubari ini. Namun ia tergugat juga apabila pepohon cinta yang tertanam ini dilanda dugaan kasih dan menuntut saya supaya membuat penentuan. Pilihan setelah berada di persimpangan dilema kasih. Beberapa bulan selepas saya menamatkan pengajian, ada orang datang ke rumahku untuk merisik khabar.
Kata mereka, ingin sekali merisik khabar jambangan di taman terlarang. Adakah sudah disunting orang ataupun masih harum mekar di taman ini. Bagaimana ingin saya ceritakan pada keluarga tentang ikatan kasih yang telah lama terjalin. Kasih yang mewangi menyelubungi hidup dan menghiasi serta mewarnai suka duka pengalaman hidup ini.

“ Ya Allah! Cubaan apakah yang Engkau timpakan ini. saya tidak mampu menghadapi dugaan ini tanpa bantuan dan petunjuk Mu tuhan. saya ini gadis yang lemah bisa tersasar dan tersesat dalam melayari cinta.
Ya Allah! Sekiranya ketentuan ini adalah terlebih baik buatku, maka Engkau tetapkanlah hati dalam menerimanya. Berikanlah kesabaran padaku tatkala terkenang segala pengalaman yang lalu.
Ya Allah. saya menyerahkan segala ketentuan hidupku ini di tangan Mu wahai tuhan yang mengetahui segala bicara hati ini.”
saya telah menghubungi abang Shidi untuk memberitahu tentang perkara ini. saya ingin meminta pendapatnya bagaimana untuk saya berdepan dan membuat keputusan terhadap masalah ini. Adakah perlu saya memberitahu keluargaku tentang kedudukan sebenar diriku yang telah dilamar cinta orang.
“ Keputusan terletak sepenuhnya di tangan Ilah. Sebarang keputusan yang Ilah buat, abang tetap menyokongnya.” Beritahu dia padaku. Namun jawapannya itu membuatkan saya bertambah buntu dalam mencari jalan penyelesaian.
“ Abang ni buat Ilah tambah buntu tau!” saya bersuara menahan air mata yang mula nak mengalir keluar.

“ Sayang…..dengar elok-elok apa yang ingin abang katakan.”
“ Abang pernah beritahu yang abang tak pernah ikat Ilah dengan sebarang janji. Hanya takdir Allah yang menentukan segalanya. Ilah bebas memilih sesiapa sahaja lelaki yang bakal menjadi teman hidup Ilah. Abang rela dan redha dengan pilihan Ilah asalkan Ilah bahagia dan lakukannya dengan sepenuh hati dan kesedaran Ilah.” Sambungnya lagi. saya sudah tidak dapat menahan sebak yang mula memenuhi empangan ini. Maka mengalirlah air mata ini menuruni lurah-lurah kedukaan dan kesedihan. Betapanya cinta ini dibina suci dengan penuh setia dan kesedaran diri. Tidak pernah ternoda mahupun dinodai. Ia dipelihara suci dari sebarang bisikan-bisikan durja yang mahu merosakkannya.

“ Cubalah abang fahami keadaan Ilah sekarang ni. Ilah tersepit tau.” Esakku memohon belas.
“ Abang faham, abang faham sayang! Abang juga sepertimu sekarang ini. Tapi kepentingan dan kebahagiaanmu itu terlebih pentingnya bagi abang daripada kegembiraan hati abang sendiri. Abang tidak mampu untuk mengikatmu kerana cita-cita yang masih lagi tersisa.”
“ Ilah tak mampu bang, Ilah tak mampu! Cinta abang telah lama bersemi di jiwa ini. Mana mungkin Ilah membelakanginya”
“ Baiklah kiranya itu yang membuatkan Ilah tersepit, kini abang lepaskan Ilah dari cinta abang.” Kata-katanya itu bagaikan belati tajam yang menusuk hatiku yang telah sedia luka ini. Maka menangislah saya sendiri.
Betapa sukarnya untuk menyemai benih cinta yang kadang-kadang mengambil masa seribu tahun lamanya namun terlalu senang merungkaikannya hanya dengan beberapa patah kata yang menghiasi bibir. Begitu juga dengan kenangan walaupun bercinta cuma sehari tetapi kenangan pengalaman tetap jua segar walau seratus tahun.
Entah bagaimana inginku gambarkan tentang perasaan ini, bagaimana inginku lakarkan kesedihan hati ini. Sedangkan inilah cinta pertamaku ketika saya menongkah dewasa. Cinta yang disemai dan dijaga rapi. Tumbuhnya di perkarangan terlarang dihiasi dan disirami kejujuran seorang kekasih dan kehebatan seorang lelaki. Banyak yang saya pelajari darinya. Bagaimana cara nak mendidik hati, cara memperelokkan budi dan teristimewa saya dapat memahami apa itu makna kasih sejati.

“……. boleh jadi kamu benci kepada sesuatu padahal ia baik bagi kamu, dan boleh jadi kamu suka kepada sesuatu padahal ia buruk bagi kamu. Dan (ingatlah), Allah jualah Yang mengetahui (semuanya itu), sedang kamu tidak mengetahuinya.”
Itulah ayat yang selalu dia perdengarkan padaku tentang hakikat kasih sayang. Juga sebuah hadis nabi yang sampai sekarang saya masih mengingatinya tentang sabda Rasulullah S.A.W:
Cintailah kamu akan sesuatu sekadarnya kerana mungkin di suatu hari ia akan menjadi kebencian bagimu. Dan bencilah sesuatu itu sekadarnya kerana mungkin di suatu hari yang lain ia akan menjadi kecintaan bagi kamu
saya kembali tersedar bila terkenangkan semuanya ini. Mungkin ada hikmahnya percintaan antara saya dan dia ternoktah apabila saya diijab kabulkan dengan lelaki lain. Siapa sangka semua ini akan berlaku. Dan benarlah sebagaimana yang dikatakan bahawa siapalah kita untuk mendahului takdir.

Katakanlah (wahai Muhammad): "Tidak sekali-kali akan menimpa kami sesuatu pun melainkan apa yang telah ditetapkan Allah bagi kami. Dia lah Pelindung yang menyelamatkan kami, dan (dengan kepercayaan itu) maka kepada Allah jualah hendaknya orang-orang yang beriman bertawakal".

Ayat itu dia bacakan padaku sewaktu saya benar-benar putus harap dengan apa yang telah berlaku. saya bagaikan rasa kegelapan mula menyelubungi kehidupanku. saya rasakan hidup ini tidak bermakna tanpa kehadirannya. Namun dia tetap tenang menasihati agar saya terus bersabar dan yakin dengan kehendak Allah Taala.
saya masih ingat lagi sewaktu hari persandinganku dulu. Dia datang menemuiku sewaktu saya berada di samping suamiku. Dia tetap tersenyum gembira dengan persandinganku itu. Pelik benar lelaki ini.

“ Selamat pengantin baru. Semoga berbahagia selalu dan berkekalan hingga ke anak cucu.” Ucapnya sambil tangannya menggenggam tangan suamiku. Mereka berdua tersenyum senang. Seolah-olah mereka dah lama kenal.
“ Terima kasih kerana sudi hadir.”
“ Ini untukmu sahabat tanda kenangan dariku. Dan saya serahkan kekasih hatiku ini kepangkuan jagaanmu dengan rela hati dan doa yang berkekalan.” Dia meletakkan bungkusan atas ribaan suamiku.
saya terkejut dengan kata-katanya itu. Tidak terfikirkah dia bahawa bicaranya itu akan membuatkan suamiku cemburu atau salah faham? Tidak terfikirkah dia untuk menyimpan rahsia kisah percintaan antara saya dan dia dari pengetahuan orang lain? Tidak terfikirkah dia bahawa rumah tangga yang baru dibina ini bakal goyah dengan bicaranya itu?

“ Ah tuhan…. Mengapa ini terjadi?” Keluh hatiku sendiri.
Dia kemudiannya berpaling ke arahku. saya tidak mampu untuk menatap wajahnya itu. Namun saya paksakan untuk berbuat demikian. saya lihat matanya berkaca-kaca menahan sebak air empangan yang mahu melimpah.

“ Ilah……!!” Serunya perlahan.
“ Pada hari ini dengan ikhlas hati abang serahkanmu kepangkuan suamimu yang abang hormati. Tiada yang lebih manis dan indah dalam hidup ini melainkan sewaktu abang bahagia bersama cintamu. Namun ketahuilah olehmu bahawa abang tidak mampu untuk menanggung cinta sucimu itu dan terus membawanya ke gerbang bahagia sebagaimana dirimu alami pada hari ini. Hari ini putus sudah cinta kita sebagai pasangan kekasih dan yang kekal hanyalah kasih dan sayang abang seperti saudara kandungmu sendiri.”

“ Maka abang harap dirimu mampu membahagiakan suamimu ini sebagaimana abang telah bahagia dengan cintamu suatu ketika dahulu. Cintailah dia seadanya kerana dialah segala-galanya selepas tuhan dan rasul ikutanmu. Abang doakan dirimu bahagia di sampingnya seorang lelaki yang kini bergelar suami buatmu.” Ujarnya bersendu dan syahdu. saya sudah tidak mampu lagi menahan tangisan hati ini. Manik-manik jernih mula berlumba-lumba menuruni kelopak yang tak mampu menahan terjahannya.
“ Usahlah dirimu menangis di hari berbahagia ini. Senyumlah tanda kesyukuran kerana dikurniakan tuhan seorang lelaki yang terlebih baik untuk menggantikan tempat abang dalam hidup mu.” Dia meletakkan bungkusan hadiah di sisiku sambil berlalu meninggalkan majlis persandinganku itu. saya berpaling melihat suamiku, dia mengangguk-angguk ke arahku. saya tidak tahu apakah makna anggukannya itu.

Sejak dari hari itu. saya cuba untuk melupakan kisah cinta yang lalu. saya ingin membuka lembaran kasih baru di samping suamiku. Siapa sangka, benih mawar yang disemai tapi kemboja yang tumbuh. Cintaku untuk dia rupanya diganti dengan orang lain. Lelaki jenis apakah itu? Takut untuk menghadapi kenyataan dan tak mampu untuk berusaha bagi mengekalkan kisah cinta ini. Selalu menyerahkan pada takdir. Sebagai perempuan. saya masih mampu untuk mempertahankan kesucian cinta ini tapi apabila tiada jaminan buatku darinya mana bisa saya mempertahankannya sendirian. Menghadapi segala cubaan dan dugaan perasaan yang selalu menerkam pintu kesabaran hati. Dan akhirnya saya terpaksa mengikut arus setelah dia sendiri yang melepaskan tali ikatan cinta ini dari hatinya. rasa hormat dan kagum terhadapnya mula terhakis sedikit demi sedikit apabila saya dibiarkan begini.

Tapi setelah beberapa waktu, akhirnya terbongkar juga sebuah kisah yang terselindung disebalik kisah percintaan kami dulu tatkala saya menimang cahaya mataku yang pertama. Rupa-rupanya suamiku juga turut terlibat sebagai watak tambahan dalam kisah duka itu. Tidak kusangka bahawa perkahwinan kami ini adalah rancangan antara suamiku dan abang Shidi. Pada mulanya saya cukup sedih bila mendengarnya dari mulut suamiku. Begitu murah sekali cintaku sehingga ia boleh di ambil bila mahu dan ditolak bila dah jemu? Begitu sekalikah rapuhnya ikatan cinta itu sehingga ia boleh diurai sesuka hati bila-bila masa sahaja?

“ Bukan begitu..” Bela suamiku.
“ Habis tu macam mana?” Soalku kecewa.
“ Dia lakukan semuanya ini adalah untuk kebahagian Ilah. Bukan untuknya. Dia menderita kerana memilih jalan ini. Tapi kerana Ilah, dia sanggup lakukannya.” Jelas suamiku.
saya semakin tidak faham dengan sandiwara mereka ini. Apakah cerita sebenar yang mereka selindungkan dari pengetahuanku?
“ Sebenarnya dia tidak mahu Ilah menjadi janda dalam usia yang masih muda.” Keterangan suamiku itu membuatkan saya terkejut bagaikan dipanah petir.
“ Kenapa abang cakap begitu?!”
“Dia mengidapi penyakit yang sudah kronik. Dia tidak mahu Ilah menanggung kesusahan kerananya.” Kelihatannya sendu dengan kata-kata itu.

“ Kenapa dia tidak pernah memberitahu Ilah?” Soalku seperti tidak percaya dengan apa yang telah diberitahunya.
“ Entahlah abang pun tak tahu.”
Aah…Kenapa abang Rashidi tidak memberitahu saya pasal ini? Kenapa abang tidak beritahu sendiri kepada Ilah? Kenapa abang biarkan Ilah berperasangka terhadap abang?
Ya Allah! Cinta yang terbina ini adalah dengan sepenuh hati. Kuserahkan kepada-Mu segala-galanya dalam menentukan perjalanannya. Kehidupan yang diidamkan adalah umpama suatu impian yang kini telah jadi mimpi. Namun saya tetap bersyukur kerana telah dapat mengecapi cinta yang tulus walaupun hanya sebentar dan kini saya telah dianugerahkan seseorang yang bergelar suami di sisiku.

Ya Allah! Kini saya pasrah dalam menghadapi ketentuan-Mu. Doaku, berilah dia kebahagian yang berkekalan dan tabahkanlah hatinya dalam menempuh dugaan. Sesungguhnya saya telah bahagia bersama cintanya dan anugerahkanlah dengan kebahagian yang terlalu agung buatnya.
saya terlalu sukar untuk membendung perasaan ini bila mengingatkan apa yang telah berlaku. Perasaan cinta yang telah disemai dan dijaga dengan sepenuh perhatian. Cinta dan kasih suci yang tidak pernah ternoda dengan sebarang muslihat jahat yang menguasai hati. Terlalu sukar untuk memiliki lelaki sehebat itu.

Walau apa pun yang berlaku, dia tetap dalam ingatanku. Bukanlah saya ingin membelakangkan suamiku. Tidak sama sekali. Namun kenangan lalu bukanlah sesuatu yang mudah untuk dilupakan. Apatah lagi bila ia melibatkan perasaan kita. Lagipun abang Rashidi rupa-rupanya adalah kawan baik suamiku kini. Mereka bersahabat sejak dibangku sekolah lagi. Namun takdir yang telah menentukan segala-galanya. Cintaku pada orang lain dan pelaminku bersama orang lain. saya tetap bangga kerana cintaku berlaku demikian bukan kerana pengkhianatan, tapi oleh kerana keikhlasan dan pengorbanan seorang kekasih yang terlalu tulus cintanya.
Sehingga kini saya masih lagi teringat saat dia nazak terlantar di katil hospital. Wayar-wayar berselirat menghiasi badannya, namun ia tidak mampu untuk menahan ataupun menyekat kehadiran malaikat maut yang berdiri bersedia untuk memenuhi tuntutan tugas yang sudah tertulis sejak azali lagi.

Dia kelihatan pucat dan begitu kurus sekali, namun masih mampu untuk menghadiahkan senyuman kepada para tetamu yang datang melawatnya tika itu walaupun mereka diselubungi pilu menantikan saat-saat perpisahan yang entah bila akan berlaku. Ahli keluarga dan waris terdekatnya berpusu-pusu datang dan saya serta suamiku hanya mampu memerhati dari jauh.

“ Ya Allah! Ringankanlah penderitaannya dan jemputlah dia dalam keadaan Engkau meredhai dan merinduinya.” Doa hatiku. saya sudah tidak mampu untuk melihat keadaannya begitu.
Dalam keadaan murung dan suram begitu, dia mengamit semua yang hadir untuk mendekatinya. Kami memenuhi permintaannya itu walaupun ada yang sudah terisak-isak dengan tangis.

“ Sa…saya moo…hon aampun dan maaaf daari semua….” Dia cuba untuk berkata-kata walaupun terlalu sukar suara untuk keluar melalui kerongkongnya. Para pelawat semuanya tunduk kesyahduan menahan sedih yang menujah pantai hati.
“ Saa…ya miin…ta halal makan daaan mii…num.”
“ Ya Allah! Gagahkanlah hatiku ini untuk menerima cubaan mu dan tetapkanlah kesabaran dalam menghadapi saat ini serta titipkanlah keredhaan dalam hatiku untuk menerima takdir Mu.” Bisik hatiku.

“ Allahu Akbar!!!” Itulah kalimat terakhir yang saya dengari dari lidah seseorang yang pernah saya cinta dan sehingga kini cintanya tetap menghiasi kebahagiaanku. Pemergiannya itu tetap saya rasai kerana kehilangan seseorang yang telah banyak mengajar saya erti sebuah kehidupan, keikhlasan dan kesucian sebuah cinta.
“ Ya Allah! Rahmatilah rohnya dan tempatkannya bersama orang-orang soleh. Berikanlah dia keutamaan di sisiMu sebagai seorang yang banyak berjasa kepada agama Mu.” Itulah doaku sewaktu saya menziarahi pusaranya bersama suami dan tiga orang cahaya mataku yang saya bina atas keikhlasan dan kesucian cintanya yang dibawanya bersama untuk menemui tuhan.